Day 13 di Magelang saya buka dengan misi sederhana: cari sarapan hangat sebelum mampir ke Candi Mendut. Pagi itu udara masih agak dingin, dan saya butuh sesuatu yang berkuah tapi tetap ramah di perut anak. Sop senerek langsung keingat, dan nama “Sop Senerek Pak Parto” sering muncul kalau ngobrol soal kuliner Magelang. Kami pun melipir ke warung kecil di tepi jalan, duduk di bangku sederhana, sambil menenangkan anak yang sudah tak sabar menunggu sarapan. Dari luar mungkin terlihat biasa, tapi aroma kaldu yang pelan-pelan keluar dari dapur bikin suasana pagi terasa akrab.

Kenapa Saya Memilih Sop Senerek Pak Parto Magelang
Sebagai orang yang suka kulineran di Magelang, saya selalu punya satu kategori khusus: kuliner berkuah untuk sarapan. Magelang memang dikenal dengan sop senereknya, dan Sop Senerek Pak Parto jadi salah satu nama yang sering disebut warga lokal.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Di Magelang
Ada beberapa alasan kenapa saya akhirnya mampir ke sini:
- Butuh sarapan hangat tapi ringan
Setelah beberapa hari sebelumnya penuh makanan berbumbu kuat, pagi itu saya mencari sesuatu yang lebih “kalem” buat perut. Dari cerita orang, sop senerek di sini terkenal punya kaldu yang ringan, tidak terlalu tajam di lidah, cocok buat start hari. - Ramah untuk anak
Saya butuh menu yang bisa dibagi bareng anak tanpa drama soal pedas. Sop senerek itu biasanya aman: kuah bening, isi sayuran dan kacang merah, serta lauk sederhana yang mudah dikunyah. Di Pak Parto, porsi juga bisa disesuaikan, jadi makin nyaman buat keluarga. - Lokasi masih searah menuju Candi Mendut
Karena skenario pagi ini adalah Day 13 – Magelang – Pagi sebelum Mendut, mampir sarapan dulu di warung tepi jalan sebelum melanjutkan perjalanan terasa pas. Tidak terlalu jauh, dan vibe-nya masih suasana kota kecil yang tenang. - Ekspektasi: kaldu ringan, suasana sederhana
Saya datang dengan ekspektasi: sarapan yang cepat, hangat, dan tidak bikin “berat” ketika nanti jalan-jalan. Bukan tipe tempat nongkrong lama, tapi lebih ke warung singgah yang nyaman untuk keluarga.
Pengalaman Makan Sop Senerek Pak Parto Magelang
Suasana Pagi: Tenang tapi Mulai Terisi
Saya datang sekitar jam 08.00, saat warung baru mulai ramai. Berdasarkan pengamatan, jam ramai di sini sekitar 08.00–10.00 pagi. Di jam segitu, kursi mulai terisi tapi belum sampai harus antre panjang. Cocok untuk kamu yang pengin sarapan tanpa buru-buru rebutan tempat.
Warungnya sederhana di tepi jalan, dengan meja-meja kayu dan kursi plastik yang berjejer. Ada suasana khas rumah makan pagi di kota kecil: orang lokal sarapan sebelum kerja, ada keluarga kecil seperti kami, dan beberapa tamu yang sepertinya juga turis.
Alur Pesan – Tunggu – Saji
Begitu duduk, saya langsung pesan sop senerek untuk saya dan porsi yang bisa dibagi dengan anak. Prosesnya kira-kira seperti ini:
- Pesan menu ke karyawan di depan
- Mereka langsung siapkan di dapur kecil yang terlihat dari area makan
- Sambil menunggu, kamu bisa lihat panci kuah mengepul di sudut
Waktu menunggu pesanan sekitar 5–10 menit, masih sangat wajar untuk ukuran warung sarapan. Anak saya pun masih bisa diajak ngobrol tanpa keburu cranky karena kelamaan nunggu.
Rasa & Tekstur: Ringan, Hangat, dan Tidak Berlebihan
Begitu mangkuk sop senerek datang, tampilannya langsung mengundang:
- Kuah bening agak keruh, menandakan kaldu yang sudah lama dimasak
- Kacang merah cukup banyak, jadi mangkuk tidak terlihat “kosong”
- Sayuran seperti wortel dan daun seledri membuat warna lebih hidup
- Ada isian tambahan seperti daging atau isian lain sesuai pilihan
Saat diseruput pertama kali, kaldu terasa ringan. Bukan tipe kaldu yang nendang banget di awal, tapi hangatnya perlahan menyebar. Rasanya cenderung bersih, tidak terlalu berminyak, sehingga cocok banget untuk sarapan pagi.
Tekstur kacang merahnya lembut, tapi masih punya sedikit “bite”, tidak sampai hancur. Sayurannya masih terasa segar, tidak lembek berlebihan. Ini penting, karena seringkali sop yang dimasak dari terlalu pagi akan membuat sayur kehilangan tekstur.
Untuk kamu yang suka sesuatu yang lebih berasa, bisa menambahkan:
- Kecap untuk sedikit manis
- Sambal buat yang ingin pedas (tapi aman, tinggal di-skip kalau makan bareng anak)
- Perasan jeruk kalau tersedia, untuk sentuhan segar di akhir
Porsi: Cukup untuk Kenyang, Bisa Dibagi

Dari sisi porsi, satu mangkuk sop senerek di Pak Parto ini cukup untuk satu orang dewasa, apalagi kalau ditambah nasi. Untuk keluarga, kamu bisa:
- Pesan satu porsi untuk dibagi dengan anak yang masih balita
- Atau pesan porsi penuh untuk anak yang sudah lebih besar, lalu minta dikurangi sambal atau bumbu yang terlalu kuat
Porsinya pas untuk sarapan, bukan brunch berat. Jadi setelah makan, kamu masih nyaman untuk jalan kaki atau naik kendaraan ke destinasi berikutnya, seperti Candi Mendut.
Info Praktis Buat Kamu yang Mau Mampir
Bagian ini penting kalau kamu tipe yang suka merencanakan itinerary dengan detail.
- Enak dimakan saat: Paling ideal untuk pagi hari, saat perut belum terisi banyak dan udara Magelang masih sejuk.
- Jam ramai: Berdasarkan pengamatan, 08.00–10.00 adalah jam paling sibuk. Di jam ini kursi banyak terisi, tapi perputaran pengunjung cukup cepat.
- Parkir motor/mobil: Parkir ada di tepi jalan. Untuk motor relatif mudah cari celah. Untuk mobil, mungkin perlu sedikit bersabar dan perhatikan posisi parkir supaya tidak mengganggu arus.
- Sudah berdiri sejak: Tidak ada keterangan jelas di papan nama atau menu mengenai tahun berdiri, jadi saya memilih menikmati makanannya tanpa berspekulasi. Yang terasa pasti: tempat ini sudah cukup dikenal warga sekitar.
- Durasi di lokasi: Total waktu saya di sini sekitar 30–40 menit. Cukup untuk pesan–makan–sedikit santai sebelum lanjut ke destinasi berikutnya.
Baca Juga : Dawet Durian BarBar Magelang: Penyelamat Siang Panas Setelah Keliling Balkondes
Ngobrol Singkat dengan Karyawan: Biar Makin Paham
Saya sempat ngobrol sebentar dengan karyawan di sana. Bukan wawancara panjang, tapi cukup untuk dapat insight buat kamu yang mau datang.
Berikut rangkumannya:
- Isi favorit pengunjung apa?
Banyak yang suka kombinasi kacang merah yang melimpah dengan potongan lauk sederhana. Beberapa pengunjung tetap balik karena merasa “kangen” dengan rasa sop seperti ini. - Ada opsi porsi untuk anak?
Mereka bisa membantu menyiapkan porsi yang lebih “aman” untuk anak, misalnya kuah lebih sedikit, nasi dipisah, atau tanpa sambal di dekatnya. Intinya cukup ramah untuk keluarga. - Bisa pesan tanpa pedas?
Bisa. Sop dasarnya memang tidak pedas. Sambal dan pelengkap lainnya biasanya terpisah, jadi kamu tinggal bilang mau yang polos tanpa tambahan pedas. Ini memudahkan kalau kamu bawa anak atau kurang suka pedas. - Bisa tambah kerupuk?
Tentu saja. Kerupuk hampir selalu tersedia di warung seperti ini. Tinggal pilih, lalu tambahkan ke sop senerek atau dinikmati terpisah. Anak saya bahkan menghabiskan kerupuk dulu sebelum menyentuh kacang merahnya.
Bullet kecil seperti ini mungkin terlihat sepele, tapi cukup membantu kamu menyiapkan ekspektasi sebelum datang.
Sop Senerek Pak Parto Magelang vs Senerek Bu Atmo: Versi Singkat dan Santai
Di Magelang, nama Senerek Bu Atmo juga cukup terkenal. Pertanyaannya: kalau kamu punya waktu terbatas, mana yang harus didatangi dulu?
Alih-alih membandingkan secara keras, saya lebih suka melihatnya sebagai dua pengalaman berbeda:
- Sop Senerek Pak Parto
- Cocok untuk kamu yang mencari sarapan ringan dengan kaldu yang terasa lembut di lidah.
- Suasana warung sederhana, pas untuk singgah sebelum jalan.
- Posisi jam ramai 08.00–10.00, cocok untuk start hari.
- Senerek Bu Atmo
- Banyak yang bilang kuahnya punya karakter sedikit berbeda, dan sama-sama jadi ikon sop senerek di Magelang.
- Bisa jadi tempat alternatif kalau kamu ingin eksplorasi lebih banyak varian sop senerek.
Kalau punya waktu beberapa hari di Magelang, menurut saya justru seru kalau kamu mencoba keduanya, lalu menentukan sendiri mana yang lebih cocok dengan selera. Sebab rasa sop seperti ini seringkali soal preferensi, bukan sekadar mana yang “lebih enak”.
Tips Biar Sarapan Sop Senerek Pak Parto Magelang Kamu Makin Asyik
Sedikit tips praktis dari pengalaman saya:
- Datang di rentang jam 08.00–09.00
Di jam ini, warung sudah siap melayani, tapi belum terlalu padat. Kamu bisa dapat tempat duduk yang lebih leluasa, terutama kalau datang dengan keluarga. - Siapkan uang tunai
Warung tepi jalan seperti ini umumnya masih mengandalkan pembayaran tunai. Lebih aman kalau kamu sudah sedia uang kecil. - Kalau bawa anak, pesan satu porsi dulu
Karena porsi sop senerek cukup bisa dibagi, kamu bisa pesan satu dulu untuk tes selera anak. Kalau ternyata mereka suka, baru tambah porsi. - Manfaatkan opsi tanpa pedas
Jangan ragu untuk bilang ke karyawan kalau kamu ingin kuah yang benar-benar polos tanpa sambal di dekat mangkuk. Ini membuat pengalaman makan anak lebih aman dan nyaman. - Jadikan sebagai “pit stop” sebelum aktivitas utama
Karena durasi makan di sini hanya sekitar 30–40 menit, Sop Senerek Pak Parto enak dijadikan titik singgah sebelum lanjut ke Candi Mendut atau destinasi lain di Magelang.
Lihat Lokasi : Google Maps
Jadi Wajib Dicoba Nggak, Nih?
Kalau kamu mencari sarapan di Magelang yang ringan, hangat, dan ramah keluarga, menurut saya Sop Senerek Pak Parto ini “Layak” banget untuk dimasukkan ke itinerary. Bukan tipe kuliner yang heboh dan penuh gimmick, tapi justru punya daya tarik di kesederhanaan rasanya.
Tiga hal yang paling menempel di ingatan saya adalah:
- Ringan – kaldu sop yang tidak berlebihan, enak diminum pelan-pelan di pagi hari.
- Hangat – bukan hanya dari kuahnya, tapi juga suasana warung yang apa adanya dan tampak akrab dengan warga sekitar.
- Keluarga – menu yang mudah diadaptasi untuk anak, porsi yang bisa dibagi, dan pilihan tanpa pedas yang jelas membantu.
Jadi, kalau kamu sedang menyusun rute Day 13 – Magelang – Pagi sebelum Mendut, sop senerek di warung ini bisa jadi pembuka hari yang tenang. Tidak ribet, tidak bikin berat, tapi cukup mengisi energi sebelum melanjutkan petualangan.



