HomeBlogTravelMakan Siang Santai di Teras Padi Borobudur: Resto View Sawah Setelah VW...

Makan Siang Santai di Teras Padi Borobudur: Resto View Sawah Setelah VW Tour

Day 14 di Borobudur, siang itu saya baru saja turun dari VW Tour yang muter-muter desa wisata. Badan agak lengket, tapi hati senang karena habis foto-foto di spot cantik sepanjang jalan. Begitu tur selesai, rasanya pengin duduk manis, makan pelan-pelan, sambil tetap menikmati pemandangan hijau. Dari obrolan sama driver VW, saya akhirnya diarahkan ke Teras Padi Borobudur, salah satu resto view sawah di sekitar Borobudur. Di sana, saya dan keluarga memilih makan santai sambil lanjut foto-foto view yang ternyata memang se-instagramable itu.


Kenapa Saya Akhirnya Mampir ke Teras Padi Borobudur

Sebenarnya, setelah VW Tour kamu punya banyak opsi: langsung balik hotel, lanjut ke candi lain, atau… cari makan enak dulu. Saya pilih opsi terakhir, karena jujur saja, energi jalan kaki dan foto-foto butuh diisi ulang.

Teras Padi Borobudur saya incar karena beberapa alasan sederhana tapi penting buat saya dan, mungkin, juga buat kamu:

  1. View sawah terbuka
    Saya lagi pengin suasana yang masih “nyambung” sama rute VW Tour: desa, sawah, dan udaranya yang relatif sejuk. Teras Padi menawarkan meja-meja menghadap hamparan hijau, jadi transisi dari VW Tour ke makan siang terasa mulus.
  2. Cocok untuk jam siang
    Dari info yang saya dapat, tempat ini memang paling pas dikunjungi siang hari. Jam ramai biasanya sekitar 12.00–15.00, jadi sekalian makan siang setelah tur pagi. Itu persis waktu saya datang.
  3. Suasana santai dan ramah keluarga
    Saya cari tempat yang enak buat bawa keluarga: bisa makan tenang, anak masih bisa lihat pemandangan, dan suasananya nggak terlalu formal. Teras Padi jatuhnya kayak kombinasi desa dan kafe santai.
  4. Lokasi masih di area Borobudur
    Buat itinerary yang padat, resto yang nggak terlalu jauh dari titik drop-off VW itu menyelamatkan waktu. Kamu nggak perlu pindah terlalu jauh, tapi tetap dapat suasana makan yang terasa “liburan”.

Lihat Lokasi : Googlemaps

teras padi borobudur
teras padi borobudur

Pengalaman Makan Siang dengan View Sawah di Teras Padi Borobudur

Begitu masuk, yang pertama kali saya rasakan adalah kontras antara panasnya jalan siang hari dan ademnya suasana di area makan. Ada area semi-outdoor dengan meja dan kursi menghadap ke sawah, dan beberapa spot yang lebih teduh kalau kamu sensitif sama matahari.

Pilih Meja: Dekat Sawah atau Sedikit Masuk Dalam?

Kalau kamu tipe yang rela sedikit silau demi foto bagus, meja dekat pagar pembatas sawah jelas favorit. Dari sana, garis-garis petakan sawah kelihatan rapi, dan langit siang jadi latar yang cantik.

Saya sendiri akhirnya memilih meja yang masih dapat view, tapi sedikit agak mundur ke dalam supaya anak tetap nyaman dan nggak terlalu panas. Dari posisi ini, saya masih bisa lihat orang lalu lalang foto-foto di tepi sawah, tapi tetap merasa punya ruang sendiri.

Alur Pesan – Tunggu – Saji

Begitu duduk, saya langsung dikasih buku menu. Pilihannya umumnya menu rumahan dan lokal: olahan ayam, ikan, sayur tumis, dan beberapa menu berbagi yang enak dimakan keluarga. Saya pesan kombinasi yang aman untuk semua usia: satu lauk ayam, sayur, sambal (buat yang doyan pedas), plus minuman segar.

  • Proses pesan cukup gercep, staf datang ke meja dan jelaskan menu dengan santai.
  • Setelah order, saya sempat lihat jam. Pesanan mulai datang sekitar 10–15 menit kemudian.
  • Sambil menunggu, saya gunakan waktu buat foto-foto: pemandangan sawah, meja makan, sampai candid keluarga.

Menurut saya, durasi tunggu 10–15 menit ini masih sangat wajar untuk resto dengan sistem masakan yang tampaknya dibuat fresh, apalagi di jam makan siang.

Rasa, Tekstur, dan Porsi

Karena tiap orang selera beda, saya nggak akan bilang “pasti cocok buat semua”, tapi ini beberapa hal yang saya perhatikan:

  • Lauk utama
    Tekstur daging yang saya coba cenderung empuk, bukan tipe yang harus banyak dikunyah dulu baru bisa ditelan. Bumbunya bukan yang super heboh, lebih ke rumahan dan familiar, cocok kalau kamu lagi nggak mau eksperimen rasa aneh-aneh.
  • Sayuran dan pelengkap
    Sayur yang disajikan punya tingkat kematangan pas, masih ada sedikit tekstur renyah, bukan lembek berlebihan. Ini menyenangkan buat kamu yang suka ada kontras tekstur di piring.
  • Sambal dan rasa keseluruhan
    Sambalnya memberikan sentuhan pedas yang bangunkan lidah, tapi masih bisa dinikmati kalau kamu bukan “tim extra pedas”. Aftertaste-nya lebih ke gurih dan sedikit pedas ringan yang pelan-pelan hilang, enak diimbangi minuman dingin.
  • Porsi
    Untuk standar makan siang keluarga, porsi di Teras Padi lebih ke arah cukup sampai sedikit mengenyangkan, apalagi kalau kamu pesan beberapa lauk untuk sharing. Buat kamu yang baru turun VW Tour dan perut lagi kosong, ini kombinasi yang tepat.

Total waktu saya di lokasi sekitar 45–60 menit: cukup buat makan dengan ritme pelan, foto view, dan istirahat sebentar sebelum lanjut ke destinasi berikutnya.

Baca Juga : Ngopi Sore di Pawon Luwak Coffee Borobudur: Kopi Desa Sebelum Spa

teras padi borobudur
teras padi borobudur

Info Praktis tentang Teras Padi Borobudur

Bagian ini penting buat kamu yang suka merencanakan semuanya dari awal.

Jam Ramai dan Waktu Terbaik Datang

  • Jam ramai: sekitar 12.00–15.00, terutama saat musim liburan dan akhir pekan.
  • Kalau kamu mau suasana lebih tenang dan lebih leluasa pilih meja, datang sedikit sebelum jam 12.00 biasanya lebih nyaman.

Parkir: Bisa Bawa Mobil, Tapi…

Untuk kamu yang bawa kendaraan sendiri:

  • Parkir motor/mobil: terbatas.
    Area parkir tidak sebesar tempat wisata besar, jadi kalau datang di jam puncak, kamu mungkin perlu sedikit sabar menunggu atau parkir agak rapat dengan kendaraan lain.

Tips kecil: kalau menginap di sekitar Borobudur dan punya opsi naik kendaraan dari penginapan, ini bisa jadi alternatif supaya kamu nggak terlalu pusing soal parkir.

Sudah Berdiri Sejak Kapan?

Untuk soal “sudah berdiri sejak tahun berapa”, saat kunjungan ini saya tidak mendapatkan informasi detail resmi. Yang jelas, tempat ini sudah cukup dikenal di kalangan wisatawan yang mencari resto view sawah di area Borobudur. Jadi, secara fungsi, dia sudah “mapan” sebagai salah satu opsi makan siang dengan pemandangan.


Ngobrol Singkat Sama Karyawan Teras Padi Borobudur

Salah satu kebiasaan saya kalau lagi liputan kuliner adalah ngobrol sedikit dengan karyawan. Bukan interogasi, tapi sekadar cari sudut pandang orang dalam.

Dari ngobrol singkat itu, ini ringkasan yang bisa saya bagi buat kamu:

  • Menu lokal favorit pengunjung
    Banyak tamu masih memilih menu lokal rumahan sebagai andalan: kombinasi lauk ayam atau ikan dengan sayur dan sambal. Intinya, rasa kampung yang familiar tetap jadi juara.
  • Spot foto paling sering dipakai
    Spot favorit jelas di tepi sawah dengan latar petakan hijau dan langit terbuka. Beberapa tamu juga suka foto dari meja makan dengan angle yang tangkap baik makanan di depan dan pemandangan di belakang.
  • Minimum order
    Dari penjelasan staf, minimum order disesuaikan per meja, bukan yang ribet. Selama kamu pesan makanan/minuman sewajarnya untuk jumlah orang di meja, biasanya nggak ada masalah.
  • Reservasi
    Untuk romongan atau keluarga besar, mereka menyarankan reservasi dulu, apalagi kalau kamu datang di akhir pekan atau musim liburan. Ini membantu mereka menyiapkan meja dan alur saji biar kamu nggak terlalu lama menunggu.

Teras Padi Borobudur vs Resto View Lain di Borobudur

Di sekitar Borobudur, ada beberapa resto dan kafe dengan view sawah atau bukit yang juga sering muncul di rekomendasi wisatawan. Supaya adil, saya akan bandingkan secara halus tanpa menjatuhkan pihak lain.

  • Dari segi view
    Resto view lain mungkin punya angle ke bukit atau perkampungan, sementara Teras Padi lebih fokus ke hamparan sawah klasik yang bikin mata adem. Ini cocok buat kamu yang memang suka suasana “desa hijau” yang sederhana tapi menenangkan.
  • Dari segi suasana
    Ada tempat lain yang vibe-nya lebih ke kafe kekinian atau semi-resort. Teras Padi jatuhnya lebih santai dan ramah keluarga, cocok buat setelah VW Tour ketika kamu ingin duduk agak lama tanpa merasa harus buru-buru.
  • Dari sisi pengalaman makan
    Beberapa kompetitor mengandalkan menu yang lebih “kafe modern”, sementara Teras Padi condong ke menu harian versi lebih rapi: bukan fine dining, tapi bukan warung biasa juga. Aman untuk kamu yang bawa keluarga lintas generasi.

Singkatnya, kalau kamu suka view sawah dan suasana santai setelah keliling desa, Teras Padi punya kelebihan di situ. Kalau cari tempat yang lebih “city cafe style”, mungkin kamu akan menjatuhkan pilihan ke resto view lain di sekitar Borobudur.


teras padi borobudur
teras padi borobudur

Tips Datang ke Teras Padi Borobudur biar Makin Nyaman

Supaya kunjungan kamu terasa lebih smooth, ini beberapa tips dari pengalaman saya:

1. Selaraskan dengan Jadwal VW Tour

Kalau kamu ambil paket VW Tour pagi:

  • Atur jadwal supaya tour selesai mendekati jam makan siang, jadi kamu bisa langsung meluncur ke Teras Padi.
  • Jangan lupa sampaikan ke driver kalau kamu berencana makan di resto view sawah, biasanya mereka sudah familiar dengan rute dan bisa drop di area yang dekat.

2. Datang Sedikit Lebih Awal dari Jam Puncak

Karena jam ramai sekitar 12.00–15.00:

  • Datang sekitar 11.00–11.30 kalau memungkinkan.
    Kamu masih dapat meja bagus, punya waktu foto-foto sebelum tempat ramai, dan pesanan biasanya keluar lebih cepat.

3. Pilih Meja Sesuai Kebutuhan

  • Bawa anak kecil?
    Pilih meja yang sedikit mundur dari tepi sawah, lebih aman dan teduh.
  • Fokus foto-foto?
    Cari meja paling dekat dengan pembatas sawah. Dari sana, kamu bisa dapat beberapa angle: makanan di depan, sawah di belakang, plus langit yang luas.

4. Sesuaikan Pesanan dengan Aktivitas Setelahnya

Kalau setelah makan kamu masih mau jalan-jalan:

  • Pilih menu yang tidak terlalu berat dan jangan sampai terlalu kenyang kalau masih mau naik tangga atau lanjut tur.
  • Minuman segar bisa jadi penyelamat setelah seharian panas-panasan, tapi tetap imbangi dengan air putih.

5. Pertimbangkan Reservasi untuk Rombongan

Kalau kamu datang dengan:

  • Rombongan keluarga besar,
  • Komunitas, atau
  • Grup kecil selepas outing,

lebih aman untuk menghubungi pihak resto dulu. Ini mempermudah mereka mengatur meja dan alur penyajian, dan kamu pun terhindar dari drama “bingung duduk di mana”.


Jadi, Layak Disinggahi Nggak Sih Teras Padi Borobudur?

Kalau saya rangkum dari pengalaman Day 14 – Borobudur – siang usai VW Tour, Teras Padi itu kategori “Layak” untuk kamu masukkan ke itinerary. Bukan tempat yang sok mewah, tapi justru itu yang membuatnya terasa pas untuk makan santai dengan keluarga.

Tiga hal yang menurut saya jadi klue utama:

  1. View – Hamparan sawah yang benar-benar membantu menurunkan tempo setelah pagi yang padat agenda foto dan jalan-jalan.
  2. Santai – Ritme makan pelan-pelan, waktu tunggu sekitar 10–15 menit yang masih masuk akal, dan suasana yang tidak kaku.
  3. Family-friendly – Menu yang familiar, suasana yang ramah untuk anak maupun orang tua, dan layout tempat yang terasa nyaman untuk ngobrol.

Kalau kamu lagi menyusun itinerary Borobudur dan butuh tempat makan siang yang sekaligus bisa jadi spot foto, Teras Padi bisa jadi salah satu jawaban. Datang siang hari, pilih meja dengan view sawah, pesan beberapa menu untuk sharing, dan biarkan sisa hari berjalan sedikit lebih pelan sebelum kamu lanjut ke destinasi berikutnya.

Keep exploring...

Sarapan Gudeg di Gudeg Yu Djum Wijilan Saat Masih Kenyang Sarapan Hotel

Sarapan gudeg yu djum wijilan setelah jalan pagi dari Royal Ambarrukmo: masih kenyang hotel tapi tetap icip gudeg otentik dengan krecek pedas dan areh kental.

Closing Dinner Keluarga di Kedai Bukit Rhema, Cara Tenang Menutup Hari di Borobudur

Day 4 – Borobudur – dinner penutup trip Joana. Setelah seharian jalan dan foto-foto, saya cuma ingin makan di tempat yang nyaman dan rapi,...

Places to travel

Gereja Ayam bukit rhema 2024

Gereja Ayam

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 25.000,-
Wanawatu

Wanawatu

Sumberwatu, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572
Rp 50K - Rp 150K

Kedai Bukit Rhema

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 10K - Rp 100K

Related Articles

Sarapan Gudeg di Gudeg Yu Djum Wijilan Saat Masih Kenyang Sarapan Hotel

Sarapan gudeg yu djum wijilan setelah jalan pagi dari Royal Ambarrukmo: masih kenyang hotel tapi tetap icip gudeg otentik dengan krecek pedas dan areh kental.

Jelajah Street Food Alun Alun Magelang Malam hari, Surga Jajanan Lokal 2025

Day 14 – Magelang – malam jelajah alun-alun, saya akhirnya punya waktu santai tanpa...

Ngopi Sore di Pawon Luwak Coffee Borobudur: Kopi Desa Sebelum Spa

Kopi desa pawon luwak coffee di Borobudur cocok untuk sore santai sebelum spa: aroma kopi luwak tradisional, camilan ringan, dan suasana desa yang tenang.

Getuk Trio Magelang: Camilan Legit Buat Stok Oleh-oleh Keluarga

Getuk Trio Magelang jadi pilihan camilan legit buat stok oleh-oleh keluarga; banyak varian rasa, kemasan praktis, cocok dibeli sore sebelum pulang.

Sarapan Sop Senerek Pak Parto Magelang: Rekomendasi Kuliner Pagi di Magelang 2025

Day 13 di Magelang saya buka dengan misi sederhana: cari sarapan hangat sebelum mampir...

Dawet Durian BarBar Magelang: Penyelamat Siang Panas Setelah Keliling Balkondes

Siang panas habis keliling Balkondes dan butuh yang dingin legit? Dawet Durian BarBar Magelang siap nyegerin kamu dengan durian royal dan gula aren yang manis lembut, pas buat jeda sebelum lanjut explore kuliner Magelang lainnya.

Sate Kambing Miroso Muntilan : Malam Roadtrip yang Berakhir di Sepiring Daging Empuk

Sate kambing Miroso Muntilan dengan daging empuk, smoky, dan mantap untuk makan malam roadtrip. Lengkap dengan tips waktu datang, parkir, dan porsi untuk keluarga.

Review Mangut Beong Sehati Borobudur: Pedas Gurih Ikan Sungai Khas Magelang

Mangut Beong Sehati Borobudur, pilihan siang hari buat kamu yang suka pedas. Ikan sungai khas, kuah gurih beraroma, dan porsi pas setelah sunrise.