HomeMakanan EnakNgopi Pagi di Ritatkala Cafe Kintamani: Coffee Roastery dengan View Sunrise Batur...

Ngopi Pagi di Ritatkala Cafe Kintamani: Coffee Roastery dengan View Sunrise Batur 2025

Day 13 – Kintamani – pagi itu saya sudah bangun sebelum alarm, demi satu misi sederhana: ngejar matahari. Udara masih dingin, jaket belum benar-benar terasa hangat, dan perut juga belum terlalu lapar—cuma pengin ngopi ringan ditemani camilan sambil lihat langit pelan-pelan berubah warna. Saya memilih Ritatkala Cafe di Kintamani, sebuah coffee roastery dengan view Gunung Batur yang terkenal cantik saat sunrise. Begitu duduk di area outdoor, secangkir kopi hangat di tangan, rasanya kombinasi aroma kopi dan udara pegunungan ini pas banget buat membuka hari.
Baca Juga : Rekomendasi Wisata Di Magelang

ritatkala cafe kintamani
ritatkala cafe kintamani

Kenapa Saya Memilih Ngopi di Ritatkala Cafe?

Sebagai travel blogger yang sering keliling Kintamani, saya selalu tertarik dengan kafe yang serius di urusan kopi, tapi tetap nyaman buat santai lama. Ritatkala Cafe ini lokasinya tidak terlalu heboh di tepi jalan besar, suasananya lebih tenang dan terasa seperti “pelarian kecil” dari rame-ramenya jalur utama Penelokan. Dari terasnya, Kamu bisa melihat siluet Gunung Batur dan pergerakan kabut pelan-pelan naik turun—momen yang paling kerasa kalau Kamu datang pagi.

Karena yang saya cari adalah ngopi ringan dan camilan, bukan makan berat, coffee roastery seperti ini terasa cocok. Saya pengin fokus ke rasa kopinya, sambil tetap punya pilihan snack yang ramah lambung pagi hari. Ditambah lagi, kelebihan utama tempat ini memang view sunrise yang menghadap langsung ke arah Gunung Batur, jadi pas sekali disambungkan dengan skenario “pagi ngejar matahari” yang saya inginkan.

Kintamani sendiri terkenal dengan kopi arabika yang tumbuh di tanah vulkanik, jadi rasanya sayang kalau sudah naik sejauh ini hanya untuk pesan kopi standar tanpa mencoba karakter beans lokal. Di Ritatkala, suasana roastery terasa dari aroma biji yang baru digiling dan tampilan mesin kopi yang jadi pusat perhatian di bar—cukup meyakinkan kalau Kamu memang datang untuk benar-benar menikmati kopi, bukan sekadar numpang foto saja.
Lihat Lokasi : Google Maps


ritatkala cafe kintamani coffee roastery
cofee roastery kintamani

Pengalaman Ngopi: Dari Pesan, Menunggu, Sampai Seruput Pertama

Pesan Dulu, Nikmati Dingin Duluan

Begitu duduk, saya langsung membuka menu dan otomatis mata tertarik ke pilihan single origin Kintamani dan beberapa menu espresso based. Karena masih pagi dan saya tidak ingin terlalu keras di lambung, saya pilih satu menu yang lebih lembut di lidah: pour over single origin dan satu camilan ringan (semacam pastry manis yang bisa di-share). Buat Kamu yang biasa ngopi pagi, kombinasi kopi manual brew + camilan manis seperti ini cukup aman dan bikin hangat.

Proses dari pesan sampai minuman datang kurang lebih 10–15 menit. Cukup wajar untuk sebuah coffee roastery karena barista harus menggiling biji fresh dan menyeduh manual brew dengan tempo yang tenang. Sambil menunggu, saya menikmati dinginnya udara pegunungan yang menggigit tapi menyenangkan, sambil sesekali memotret langit yang mulai ada semburat oranye tipis.
Baca Juga : Es Daluman dan Jaja Bali, Dessert Tradisional Penutup Trip di Kintamani 2025

Rasa Kopi: Bersih, Cerah, dan Cocok untuk Pagi

Saat kopi datang, warna seduhannya bening cenderung terang—typical pour over arabika pegunungan. Di seruput pertama, rasa asamnya terasa cerah tapi tidak tajam, diimbangi sedikit manis alami yang muncul di belakang. Tekstur di mulut terasa ringan, clean, dan punya aftertaste yang cukup panjang tapi tidak mengganggu. Untuk ukuran pagi, karakter kopi seperti ini pas banget: membangunkan, tapi tidak bikin kaget.

Camilan yang saya pesan punya tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Rasa manisnya tidak berlebihan, justru membantu menyeimbangkan profil kopi yang cenderung fruity. Dimakan saat pagi seperti ini, kombinasi kopi dan camilan terasa ideal: perut terisi, tapi tetap ringan, jadi kalau setelahnya Kamu mau jalan lagi (misalnya lanjut aktivitas di sekitar Batur) masih nyaman.

ritatkala cafe kintamani coffee roastery
tempat ngopi pagi di kintamani

Alur Waktu di Lokasi

Total, saya menghabiskan waktu sekitar 40–60 menit di sini. Cukup untuk:

  • Menyaksikan perubahan langit dari biru gelap ke keemasan.
  • Menghabiskan satu cangkir kopi dan satu porsi camilan.
  • Foto beberapa angle: meja, view gunung, dan beberapa detail interior.

Buat Kamu yang tipe “ngopi sebentar lalu lanjut eksplor”, durasi seperti ini pas banget. Tidak terlalu lama, tapi cukup untuk menikmati suasana tanpa terburu-buru.


Informasi Praktis: Jam Ramai, Parkir, dan Sedikit Catatan Waktu

Jam Ramai: 09.00–11.00

Berdasarkan pengamatan saya, kafe mulai terasa lebih ramai sekitar 09.00–11.00. Di jam ini biasanya:

  • Pengunjung yang baru selesai sunrise trip mulai berdatangan.
  • Tamu yang datang khusus brunch juga mulai memenuhi kursi.

Kalau Kamu mau dapat spot yang lebih tenang, datang lebih pagi sebelum jam 09.00 adalah langkah terbaik. Bonusnya, cahaya pagi masih lembut dan fotonya biasanya lebih cantik.

Parkir: Terbatas, Jadi Siapkan Plan B

Untuk parkir motor dan mobil, kondisi di sini terbatas. Motor relatif lebih mudah diselipkan, tapi untuk mobil, terutama saat akhir pekan atau high season, Kamu mungkin perlu sedikit sabar dan pintar-pintar mengatur posisi parkir. Tips dari saya: datang lebih pagi atau hindari jam puncak kalau Kamu membawa mobil dan tidak suka ribet mencari tempat.

Sudah Berdiri Sejak Kapan?

Untuk soal sejak kapan tepatnya Ritatkala berdiri, saya pribadi tidak mendapatkan informasi tahun pastinya saat kunjungan. Yang jelas, suasananya memberi kesan masih cukup fresh dan tertata, dengan kombinasi desain yang kekinian tapi tidak berlebihan. Jadi, saya memilih memakai diksi netral saja untuk bagian ini—yang penting, tempatnya nyaman dan terasa terawat.


Ngobrol Singkat dengan Karyawan: Ngulik Kopi dan Sunrise

Satu hal yang selalu saya suka lakukan saat ngopi di coffee roastery adalah ngobrol sebentar dengan barista atau staf di sana. Dari obrolan singkat, Kamu sering dapat insight yang tidak tertulis di menu. Kurang lebih ini rangkuman hasil ngobrol saya dengan kintamani coffee guide :

  • Single origin yang direkomendasikan
    Barista menyarankan single origin Kintamani untuk Kamu yang ingin merasakan karakter kopi lokal. Biasanya punya profil rasa fruity, sedikit floral, dengan body yang medium. Cocok banget untuk diseduh manual brew di pagi hari.
  • Best spot untuk sunrise
    Menurut staf, spot terbaik ada di area outdoor yang menghadap langsung ke Gunung Batur, duduk sedikit di sisi yang tidak terlalu dekat dengan jalur keluar-masuk orang. Dari sana, Kamu bisa melihat perpaduan gunung, danau, dan pergerakan kabut dengan lebih leluasa.
  • Perlu reservasi atau tidak?
    Untuk hari biasa, biasanya Kamu masih bisa datang langsung tanpa reservasi. Tapi kalau akhir pekan atau musim liburan, direkomendasikan untuk chat atau telepon dulu supaya lebih tenang dan tidak kebingungan mencari tempat duduk.
  • Minimum order / syarat khusus
    Saat saya datang, tidak ada minimum order yang memberatkan. Namun, kebijakan bisa berubah sewaktu-waktu, jadi selalu bijak untuk cek info terbaru langsung ke kontak resmi mereka sebelum datang.

Obrolan singkat seperti ini menurut saya penting, supaya pengalaman ngopi Kamu terasa lebih personal—bukan cuma sekadar “datang, pesan, foto, pulang”.

ritatkala cafe kintamani coffee roastery
cafe view gunung batur

Dibandingkan Montana & El Lago: Ritatkala Itu Versi Lebih Tenang

Di Kintamani, nama Montana Del Cafe dan El Lago juga sudah cukup hits sebagai kafe dengan view Gunung Batur. Keduanya punya karakter masing-masing dan sama-sama menarik, tapi Ritatkala menawarkan nuansa yang sedikit berbeda.

  • Suasana
    Montana dan El Lago cenderung lebih ramai dan terasa “ikonik” bagi wisatawan yang pertama kali datang. Ritatkala terasa seperti versi yang lebih tenang dan intimate—lebih cocok buat Kamu yang pengin menikmati waktu, bukan sekadar “checklist tempat hits”.
  • Fokus kopi
    Walau ketiganya sama-sama menyajikan kopi, di Ritatkala nuansa coffee roastery terasa cukup kuat, terutama dari aroma biji kopi dan cara mereka menonjolkan single origin lokal. Ini membuat pengalaman ngopi di sini terasa sedikit lebih “serius” tapi tetap santai.
  • Mood kunjungan
    Kalau Kamu mau suasana super lively dan ramai, Montana atau El Lago bisa jadi pilihan. Kalau Kamu ingin pagi yang lebih hening, duduk lama sambil menikmati sunrise dan kabut pelan-pelan menyingkir, Ritatkala menurut saya lebih cocok.

Intinya, bukan soal mana yang lebih bagus, tapi lebih ke kamu sedang mencari suasana seperti apa. Buat saya pribadi, di hari ketika saya ingin nge-slow dan tidak terlalu banyak distraksi, Ritatkala terasa pas.

ritatkala cafe kintamani coffee roastery
ritatkala cafe batur

Tips Kunjungan: Biar Pagi Ngopimu Makin Nikmat

Supaya pengalaman ngopi di Ritatkala Cafe makin nyaman, ini beberapa tips praktis dari saya:

  1. Datang Lebih Pagi dari Jam Ramai
    Usahakan sampai sebelum 09.00 supaya dapat spot terbaik dan suasana masih tenang. Cahaya pagi juga lebih lembut untuk foto, dan kadang langit masih punya gradasi warna cantik.
  2. Bawa Jaket atau Outer Hangat
    Kintamani terkenal dingin, apalagi kalau Kamu datang benar-benar pagi. Jaket tipis, hoodie, atau syal bisa membuat Kamu lebih betah duduk di outdoor tanpa harus buru-buru pindah ke indoor.
  3. Prioritaskan Single Origin Lokal
    Kalau ini kunjungan pertama Kamu, saya sarankan coba single origin Kintamani dulu—entah dalam bentuk pour over atau espresso based. Ini cara paling seru untuk menghargai kopi lokal yang jadi identitas daerah ini.
  4. Pesan Camilan untuk Menemani Kopi
    Karena konsep saya di sini adalah ngopi ringan dan camilan, saya rasa satu menu kopi + satu snack sudah cukup. Camilan manis bisa menyeimbangkan asamnya kopi pagi, sementara snack gurih cocok buat Kamu yang butuh sesuatu yang sedikit lebih “berat”.
  5. Pertimbangkan Reservasi di Akhir Pekan
    Kalau Kamu datang di akhir pekan atau liburan, ada baiknya untuk menghubungi mereka dulu. Minimal, Kamu bisa tanya kondisi kafe dan memastikan masih ada space nyaman untuk menikmati sunrise.
  6. Atur Jadwal dengan Aktivitas Lain
    Ritatkala cocok dijadikan titik start hari di Kintamani. Setelah ngopi, Kamu bisa lanjut ke spot foto lain, singgah ke kafe lain seperti Montana atau El Lago untuk suasana berbeda, atau melanjutkan aktivitas seperti tour lava atau keliling danau.

Jadi Wajib Banget Ngopi Pagi di Sini?

Kalau Kamu tipe yang suka memulai hari dengan ngopi ringan dan camilan ditemani udara dingin dan view gunung, menurut saya Ritatkala Cafe layak banget masuk itinerary Kintamani kamu. Bukan cuma karena kopinya, tapi karena kombinasi:

  1. View sunrise langsung ke arah Gunung Batur yang membuat satu cangkir kopi terasa lebih istimewa dan menjadikan salah satu cafe instagramable kintamani.
  2. Suasana yang cenderung lebih tenang dibanding beberapa kafe hits lain, cocok untuk Kamu yang ingin benar-benar menikmati momen.
  3. Fokus pada kopi lokal dan single origin, sehingga Kamu bisa merasakan karakter khas Kintamani dengan cara yang sederhana tapi berkesan.

Bagi saya pribadi, kunjungan pagi ke Ritatkala terasa seperti jeda kecil di tengah itinerary Bali yang padat. Satu jam duduk di sini, menonton langit pelan-pelan berubah dan menyeruput kopi hangat, sudah cukup untuk mengingatkan bahwa liburan tidak selalu harus dikejar dengan banyak tempat—kadang, satu cangkir kopi dan satu sudut pemandangan saja sudah lebih dari cukup.

Kalau suatu hari Kamu kembali lagi ke Kintamani dan butuh tempat untuk memulai pagi dengan lebih pelan, saya rasa Ritatkala Cafe adalah salah satu tempat yang pantas Kamu ulangi.Thinking

Keep exploring...

Es Daluman dan Jaja Bali, Dessert Tradisional Penutup Trip di Kintamani 2025

Es daluman Kintamani dan jaja Bali di warung desa ini cocok buat penutup sore: manisnya pas, segar, dan tetap tradisional, dengan harga ramah dan suasana lokal santai.

Makan Siang Nasi Merah Sehat di Kintamani : Warung Nasi Merah Kintamani 2025

Day 14 – Kintamani – siang sebelum check-out, saya berdiri di depan koper yang sudah rapi, tapi perut justru mulai protes. Masih ada sedikit...

Places to travel

Gereja Ayam bukit rhema 2024

Gereja Ayam

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 25.000,-
Wanawatu

Wanawatu

Sumberwatu, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572
Rp 50K - Rp 150K

Kedai Bukit Rhema

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 10K - Rp 100K

Related Articles

Makan Siang Nasi Merah Sehat di Kintamani : Warung Nasi Merah Kintamani 2025

Day 14 – Kintamani – siang sebelum check-out, saya berdiri di depan koper yang...

Ngopi Santai di Black Lava Coffee Kintamani: Kopi & Roti Setelah Tur Lava Hitam 2025

Day 14 – Kintamani: Setelah Tur Lava Hitam, Ngopi Dulu DongDay 14 – Kintamani...

Buffet View di Batur Sari Restaurant: Makan Siang Keluarga Super Praktis Anti Ribet 2025

Day 12 – Kintamani – siang itu saya datang bersama rombongan keluarga yang lumayan...

Paperhills Kintamani Kafe View Rooftop dengan Kabut Tipis : Menikmati Brunch Santai 2025

Day 12 – Kintamani – Brunch setelah trekking ringan jadi momen saya melambatkan langkah...

Kafe View dengan Danau & Gunung : Ngopi Sore di El Lago Kintamani 2025

Ngopi sore di El Lago Kintamani setelah trip black lava jeep, menikmati kafe view dengan pemandangan danau dan gunung, camilan manis, serta suasana santai yang pas untuk menutup hari di Kintamani.

Jajanan Bali Pasar Ubud 2025 : Sarapan Ringan di Jaje Bali Buat Kamu dan Keluarga

Sarapan ringan dengan Jajanan Bali Pasar Ubud di Jaje Bali. Saya ceritakan rasa, suasana tradisional yang murah meriah, plus tips jam ramai 07.00–09.00 biar kamu dan anak bisa jajan nyaman.

Makan Siang Tenang dengan View Sawah di Teras Padi Cafe Tegallalang 2025

Teras Padi Cafe Tegallalang adalah tempat makan siang santai di Ubud dengan view sawah berundak hijau, suasana tenang, dan nyaman untuk family lunch setelah main Tegallalang Swing.

Iga Bakar Naughty Nuris Ubud: Malam Lapar Daging Setelah Tari di Puri

Review jujur iga bakar naughty nuris ubud: daging juicy, smoky, suasana seru, plus tips jam ramai, antre, parkir, dan porsi sharing buat first timer di Ubud.