Day 13 – Kintamani: Setelah Berendam, Menuju Resto Hot Spring Toya Devasya
Day 13 – Kintamani – Setelah berendam Toya Devasya, saya baru sadar kalau perut mulai protes. Dari pagi sudah sibuk pindah-pindah kolam, foto-foto, lalu duduk santai di pinggir air hangat sambil lihat gunung. Begitu handuk sudah kering dan badan terasa lebih ringan, yang berikutnya muncul justru lapar sedang yang pas untuk makan bareng keluarga. Di momen itulah saya memutuskan untuk tidak jauh-jauh keluar area, dan memilih makan di Toya Devasya Resto yang letaknya masih satu kompleks dengan hot spring.
Baca Juga : Rekomendasi Wisata Di Magelang

Suasananya transisi banget dari “baju renang dan handuk” ke “mode makan siang keluarga”. Ada rasa capek yang enak, badan hangat, dan kepala sudah membayangkan nasi hangat, lauk berbumbu, plus minuman dingin yang segar. Buat kamu yang datang rombongan atau bawa anak, keputusan untuk makan di dalam area seperti ini biasanya jadi pilihan paling praktis: tidak perlu pindah parkir, tidak perlu cari tempat baru, tinggal ganti baju, lalu langsung pesan.
Kenapa Saya Pilih Makan di Resto Hot Spring Toya Devasya
Alasan pertama simpel: lokasinya benar-benar dekat dengan area hot spring. Setelah berendam, kamu tidak harus keluar area, tidak perlu negosiasi parkir lagi, dan tidak perlu pindah kendaraan. Dari kolam, kamu cukup jalan beberapa menit saja ke area resto.
Kedua, dari brosur dan papan informasi di area Toya Devasya, saya lihat mereka memang menggarap sisi kuliner dengan serius: ada pilihan Indonesian Favourite, Chinese Cuisine, dan Italian Western. Buat keluarga, kombinasi seperti ini enak karena satu meja bisa isi macam-macam selera: ada yang mau nasi hangat dan ikan, ada yang lebih suka mie, ada juga yang kepengin pizza atau pasta.
Ketiga, konteks Kintamani itu sendiri. Di daerah ini, banyak tempat makan view Batur yang bagus, tapi kalau kamu sudah bayar tiket hot spring dan parkir, keluar-masuk area lagi kadang terasa “sayang” dan menyita waktu. Toya Devasya Resto jadi solusi tengah: kamu tetap dapat experience makan dengan suasana liburan, tapi tidak kehilangan waktu menikmati fasilitas yang sudah dibayar.
Buat saya pribadi, keyword-nya adalah praktis dan family-friendly. Tinggal pindah dari kolam ke meja makan, anak-anak tetap di area yang “aman dipantau”, dan orang dewasa bisa santai menyelesaikan makan sambil diskusi: habis ini mau lanjut main atau pulang.
Pengalaman Makan di Toya Devasya Resto
Alur Pesan dan Waktu Tunggu
Begitu duduk, staff datang membawa buku menu yang cukup tebal. Pilihannya terbagi rapi: ada Italian Western (pizza, pasta, burger), Chinese Cuisine (capcay, sapo tahu, tom yum, aneka ayam dan seafood), dan Indonesian Favourite (mujair sambal matah, ayam panggang, hidangan nyat-nyat khas).
Untuk keluarga, saya sengaja pilih kombinasi yang mudah dibagi rame-rame: satu hidangan ikan, satu ayam, satu sayur tumis, plus nasi dan satu menu “aman” untuk anak seperti fried rice atau mie goreng. Dari sisi alur, kami pesan sekitar pukul 13.00 saat jam sudah mulai masuk periode ramai siang.
- Waktu menunggu pesanan: sekitar 10–20 menit, masih wajar untuk resto dengan kapasitas cukup besar dan tamu yang baru keluar dari kolam.
- Sambil menunggu, anak-anak masih bisa lihat suasana kolam dan danau dari kejauhan, jadi mereka tidak buru-buru bosan.
Rasa, Tekstur, dan Porsi untuk Menu Keluarga
Karena datang dengan “lapar sedang”, saya cukup fokus mengamati rasa dan porsi. Untuk hidangan Indonesia, bumbu cenderung ramah lidah banyak orang: gurih, sedikit pedas tapi masih bisa disesuaikan. Ikan mujair yang kami pesan punya tekstur daging yang cukup lembut, dengan kulit yang masih sedikit renyah di beberapa bagian. Baluran sambalnya terasa segar, bukan sekadar pedas tapi ada rasa asam segar dan wangi bawang yang enak saat kena nasi hangat.
Untuk lauk ayam, bumbunya menempel cukup baik, bagian luar sedikit kering, bagian dalam masih lembap. Bukan tipe ayam super juicy ala restoran fine dining, tapi lebih ke arah rumahan yang ditata dengan plating lebih rapi. Sayur tumis seperti brokoli atau capcay punya tekstur renyah, tidak overcooked, dan sausnya cukup ringan sehingga masih nyaman dimakan setelah berendam air hangat.
Porsinya sendiri menurut saya:
- Cukup untuk sharing jika kamu pesan beberapa menu sekaligus.
- Kalau makan sendirian hanya satu menu utama, porsinya terasa standar wisata — tidak mini, tapi bukan porsi besar ala warung lokal.
Suasana Resto yang Masih Satu Area dengan Kolam Panas
Karena banyak tamu baru keluar dari kolam, nuansa restonya santai, dress code juga cenderung kasual. Kamu akan melihat banyak keluarga dengan anak kecil, pasangan, sampai rombongan kecil yang duduk di meja panjang. Buat yang bawa anak, suasana seperti ini cukup membantu karena orang lain di sekitar juga “mengerti” kalau ada anak yang sedikit ramai.
Baca Juga : Kafe View dengan Danau & Gunung : Ngopi Sore di El Lago Kintamani 2025
Informasi Praktis yang Perlu Kamu Tahu
Bagian ini penting banget kalau kamu tipe yang suka merencanakan itinerary dengan detail.
- Enak dimakan saat: siang–sore, terutama setelah sesi berendam di hot spring. Suhu badan yang hangat cocok dipertemukan dengan makanan hangat dan minuman segar.
- Jam ramai: sekitar pukul 12.00–15.00, ketika tamu datang untuk sesi mid-day dan banyak yang selesai berendam lalu langsung makan.
- Parkir motor/mobil: area parkirnya luas untuk pelanggan, termasuk rombongan. Kamu tidak perlu khawatir kehabisan tempat saat datang dengan mobil keluarga atau mini bus.
- Sudah berdiri sejak: informasi detail tahunnya tidak selalu disebutkan secara jelas ke pengunjung, tapi dari materi promosi dan pengembangan fasilitas, terlihat bahwa area ini sudah cukup lama beroperasi dan terus diperbarui.
- Durasi ideal di lokasi: 45–60 menit untuk makan tenang bareng keluarga, tanpa terburu-buru kembali ke kolam atau berganti baju untuk perjalanan pulang.
- Waktu menunggu pesanan: rata-rata 10–20 menit, tergantung jumlah tamu saat kamu datang.
- Lokasi : google maps
Jika kamu datang di jam sibuk, siap-siap saja untuk antre meja sebentar atau menunggu lebih lama, terutama saat high season liburan atau akhir pekan.
Ngobrol Singkat dengan Karyawan: Biar Makin Paham
Saya sempat ngobrol singkat dengan staff soal beberapa hal yang sering ditanyain keluarga:
- Menu anak
Ada pilihan yang relatif aman untuk anak, seperti fried rice, mie goreng, kentang goreng, dan beberapa hidangan ayam yang bumbunya tidak terlalu pedas. Beberapa minuman manis dan jus juga disukai anak-anak. - Paket keluarga
Untuk rombongan, mereka kadang menawarkan format paket atau set menu, terutama jika kamu datang dalam jumlah besar. Isi paket biasanya kombinasi nasi, ayam, ikan, sayur, dan minuman sesuai kebutuhan rombongan. - Tiket bundling dengan makanan
Sesekali ada promo bundling, misalnya paket entrance + pizza atau makan di resto tertentu dalam kompleks Toya Devasya. Bentuk promo bisa berubah-ubah tergantung periode, jadi bagusnya kamu cek info terbaru di loket tiket atau akun resmi sebelum datang. - Metode pembayaran
Umumnya mereka menerima pembayaran non-tunai seperti kartu dan e-wallet populer, selain pembayaran tunai biasa. Ini memudahkan wisatawan yang jarang membawa uang cash terlalu banyak di area wisata.
Obrolan singkat seperti ini membantu banget buat kamu yang lagi menyusun itinerary keluarga, supaya bisa mengestimasi budget makan dan tahu harus pesan apa saat sampai di resto.
Dibandingkan The Ayu Resto: Mending yang Mana?
Secara lokasi, The Ayu Resto juga masih di area Kintamani dan cukup dekat secara radius. Bedanya, Toya Devasya Resto punya keunggulan utama di akses langsung dari area hot spring. Jadi kalau fokus utama kegiatanmu adalah berendam di Toya Devasya, makan di resto yang masih satu kompleks jelas terasa lebih praktis.
Lihat Lokasi : google maps
Dari sisi suasana, The Ayu Resto dikenal dengan suasana yang lebih “resort-feel” dan cocok untuk tamu yang menginap atau ingin makan dengan ritme yang sedikit lebih tenang, sedangkan Toya Devasya Resto terasa lebih hidup karena menyatu dengan aktivitas waterpark dan hot spring.
Untuk menu, Toya Devasya Resto menggabungkan Indonesian, Chinese, dan Italian Western sehingga cocok untuk meja dengan selera campur-campur. The Ayu biasanya juga menyediakan kombinasi menu internasional dan lokal, tapi preferensi akhirnya kembali ke:
- Apakah kamu ingin tetap di dalam area hot spring tanpa pindah lokasi?
- Atau kamu justru ingin pindah suasana setelah berendam dan mencari restoran yang sedikit terpisah dari keramaian kolam?
Buat saya pribadi, karena saat itu tema perjalanan adalah day trip keluarga yang efisien, Toya Devasya Resto lebih masuk akal: satu area, satu parkir, satu arus aktivitas dari berendam sampai makan.
Tips Kunjungan: Biar Makan di Toya Devasya Resto Makin Nyaman
Beberapa hal yang bisa kamu catat sebelum datang:
- Pilih jam makan di luar puncak ramai
Kalau memungkinkan, datang sedikit lebih awal sebelum jam 12.00 atau agak mundur setelah 14.00. Ini membantu mengurangi risiko menunggu meja dan pesanan lebih lama. - Atur alur aktivitas: berendam dulu, makan lalu pulang
Pola yang menurut saya paling enak: datang pagi, berendam dulu sampai badan nyaman, baru makan siang di Toya Devasya Resto. Setelah itu kamu bebas memilih: lanjut main atau bersiap pulang. - Untuk keluarga, pesan beberapa menu sharing
Daripada semua orang pesan satu porsi sendiri-sendiri, lebih seru kalau meja isi beberapa lauk yang bisa dibagi: ikan, ayam, satu sayur, plus satu menu “aman” untuk anak. Cara ini biasanya lebih hemat dan membuat semua orang bisa mencicipi beberapa rasa sekaligus. - Siapkan budget sesuai standar area wisata
Harga makanan di area seperti ini tentu tidak bisa disamakan dengan warung lokal di kampung. Anggap saja kamu sedang membayar paket: lokasi, fasilitas, dan kemudahan tidak perlu keluar area. - Cek promo bundling sebelum datang
Kalau kamu tipe pencari promo, sempatkan cek website atau akun resmi Toya Devasya. Kadang ada paket tiket masuk + makanan yang bisa jadi pilihan lebih hemat. - Bawa baju ganti yang nyaman untuk makan
Walaupun suasananya santai, tetap lebih nyaman makan dengan baju yang kering dan hangat dibanding terus-terusan pakai pakaian basah dari kolam. Anak pun biasanya jadi lebih tenang saat makan.
Jadi Wajib ke Toya Devasya Resto Nggak, Nih?
Kalau kamu sudah merencanakan berendam di Toya Devasya Hot Spring dan datang bersama keluarga, menurut saya Toya Devasya Resto itu layak masuk itinerary. Bukan sekadar soal rasa makanannya saja, tetapi kombinasi beberapa hal:
- Nyaman – kamu tidak perlu pindah area, suasananya masih dalam satu alur liburan, dan tamu lain juga mayoritas wisatawan yang baru selesai berendam.
- Family-friendly – menu cukup variatif untuk segala usia, ada pilihan aman untuk anak, dan meja untuk rombongan keluarga.
- Praktis – parkir luas, tidak perlu keluar kompleks, dan kadang ada promo bundling yang bisa membuat perjalananmu lebih ringkas dari sisi waktu dan pengeluaran.
Apakah ini tempat makan paling “wah” di seluruh Kintamani? Mungkin bukan. Di luar sana masih banyak kafe view dan resto lain yang menawarkan pengalaman berbeda. Tapi kalau konteksmu adalah sehari penuh di Toya Devasya dan kamu ingin solusi makan yang tidak ribet, menurut saya Toya Devasya Resto adalah pilihan yang rasional, nyaman, dan cukup menyenangkan untuk menutup sesi berendam air panas bersama keluarga.



