HomeMakanan EnakNgadem Sore di Gaya Gelato Ubud: Pendinginan Manis Bareng Anak

Ngadem Sore di Gaya Gelato Ubud: Pendinginan Manis Bareng Anak

Day 7 – Ubud: Sore Pendinginan Anak yang Butuh Dingin Manis

Day 7 di Ubud, sore itu udara masih hangat dengan sisa capek dari jalan seharian, dan anak mulai rewel minta “yang dingin-dingin, tapi manis”. Saya sendiri rasanya juga pengin jeda, istirahat sebentar sebelum lanjut agenda malam. Di tengah banyaknya pilihan dessert di Bali, nama Gaya Gelato muncul lagi di kepala—beberapa kali lewat, selalu ramai, tapi belum sempat berhenti. Sore itu akhirnya saya putuskan: “Oke, kita pendinginan di sini saja, cari gelato yang bisa bikin anak tenang dan orang tua ikut bahagia.”
Baca Juga : Rekomendasi Wisata Di Magelang

gaya gelato ubud
Gaya Gelato Ubud

Kenapa Akhirnya Saya Pilih Gaya Gelato di Ubud?

Secara lokasi, Gaya Gelato di Ubud ini memang pas banget buat dijadikan tempat singgah setelah keliling area wisata. Brand ini lahir di Bali dan dikenal karena mengolah bahan-bahan lokal jadi gelato dengan sentuhan artisan ala Italia, jadi bukan sekadar es krim manis biasa.

Dari luar, tampilan tokonya simpel tapi rapi, dengan counter kaca berisi deretan warna gelato yang langsung bikin mata segar. Di balik pilihan warna itu, mereka banyak bermain dengan buah tropis Indonesia, kacang, dan bahan lokal lain, dipadukan dengan rasa klasik seperti cokelat dan pistachio.

gaya gelato ubud
gelato enak di ubud

Ekspektasi saya waktu datang:

  • Cari gelato yang dingin segar, tapi tidak bikin enek.
  • Pengen nyobain rasa lokal yang kreatif, bukan cuma vanila-cokelat standar.
  • Tempat yang ramah keluarga, anak bisa pilih sendiri rasa tanpa suasana terlalu kaku.
  • Untuk Lokasi : Google Maps

Dan dari awal masuk, Gaya Gelato sudah memberi tanda-tanda kalau tiga hal itu cukup mungkin terpenuhi.


Pengalaman Jajan Gelato: Dari Antre Sampai Suapan Pertama

1. Alur Pesan: Antre Singkat, Pilih Rasa Bikin Galau

Saya datang sekitar jam 16.30–an, yang ternyata memang mulai masuk jam ramai mereka, sekitar 16.00–20.00. Tapi untungnya antrean hari itu masih manusiawi, hanya beberapa orang di depan kami.

Alurnya kira-kira seperti ini:

  1. Lihat dulu deretan rasa di balik kaca—ini bagian paling lama karena pilihan rasanya bikin bimbang.
  2. Tanya staf soal rasa lokal yang lagi hits hari itu.
  3. Baru kemudian pilih ukuran cup/cone dan berapa rasa yang mau dicampur.
  4. Bayar di kasir, lalu geser sedikit dan tunggu pesanan jadi.

Total waktu menunggu dari mulai antre sampai gelato di tangan sekitar 5–10 menit, masih oke banget untuk ukuran dessert populer di area wisata. Karena kami datang sekeluarga, durasi di lokasi jadi molor sedikit—kalau dihitung-hitung mungkin sekitar 20–30 menit dari pilih rasa sampai gelato tandas.

gaya gelato ubud
gelato rasa lokal bali

2. Main di Rasa Lokal Kreatif

Salah satu alasan utama saya mampir adalah karena menyajikan menu gelato Bali untuk keluarga dan memberikan rasa-rasa lokal kreatif mereka. Bukan cuma cokelat atau pistachio, tapi ada juga kombinasi rasa yang mengangkat karakter Bali dan Indonesia, seperti rasa buah tropis dan rempah yang berganti-ganti mengikuti musim.

Hari itu saya dan keluarga coba beberapa kombinasi:

  • Cup 1 (untuk anak)
    Kombinasi dua rasa yang aman tapi tetap seru: satu rasa cokelat yang fudgy dan satu rasa buah yang segar. Anak senang karena warnanya menarik, dan rasanya tidak terlalu tajam.
  • Cup 2 (untuk saya)
    Saya sengaja pilih satu rasa yang lebih creamy (semacam panna cotta/vanilla creamy) dan satu rasa buah yang agak asam-segar. Ini kombinasi yang enak buat sore hari: satu suapan manis lembut, satu suapan segar, jadi tidak gampang bosan.
  • Cup 3 (sharing keluarga)
    Untuk sharing, kami pilih ukuran yang lebih besar dengan tiga rasa campur. Di sini saya tambahkan satu rasa kacang (mirip pistachio/hazelnut-style) untuk kasih tekstur rasa yang lebih “dalam” dan nutty.

Semua rasa terasa cukup natural, tidak meninggalkan rasa “sirup” di lidah. Manisnya pas, tidak sampai bikin haus berlebihan.

gaya gelato ubud
gelato Bali untuk keluarga

3. Tekstur, Rasa, dan Aftertaste

Dari sisi tekstur, gelato di sini:

  • Lebih padat daripada es krim biasa, tapi tetap lembut ketika disendok.
  • Tidak mudah meleleh drastis dalam beberapa menit pertama, walaupun dimakan sore–malam di udara Ubud yang hangat.
  • Aftertaste–nya bersih, tidak meninggalkan rasa lemak berlebihan di lidah.

Untuk lidah saya, rasa buah mereka lebih “nyangkut” di ingatan: segar, ringan, dan enak buat menetralisir capek seharian jalan. Rasa-rasa creamy cocok kalau kamu tipe yang suka dessert agak “menggigit” dan terasa lebih indulgent.

gaya gelato ubud
wisata kuliner Ubud manis

Info Praktis: Biar Nggak Drama Soal Parkir & Antre

Bagian ini penting buat kamu yang traveling bareng keluarga atau rombongan.

1. Jam Ramai & Waktu Nyaman

  • Jam ramai umumnya: 16.00–20.00 (apalagi saat musim liburan).
  • Kalau mau lebih santai, datang sedikit sebelum jam 16.00 atau agak malam ketika gelombang pengunjung menurun.

2. Parkir Motor & Mobil

  • Parkir motor/mobil: terbatas.
    Jalan di sekitar Ubud memang cenderung padat, dan area parkir di sekitar Gaya Gelato tidak luas-luas amat. Kadang perlu sedikit muter dulu atau berjalan beberapa menit dari titik parkir terdekat.

Tipsnya:

  • Kalau bawa mobil, siap-siap cari parkir agak menjauh dan jalan kaki sebentar.
  • Kalau bawa motor, fleksibilitas lebih besar, tapi tetap jangan parkir sembarangan.

3. Sudah Berdiri Sejak Kapan?
Gaya Gelato sendiri sudah hadir di Bali sejak sekitar akhir 2000-an dan berkembang cukup pesat hingga punya beberapa cabang di berbagai area wisata.
Untuk cabang di area Ubud ini, bisa dibilang termasuk gelato “veteran” yang sudah dikenal wisatawan sejak ±2010-an.


Ngobrol Singkat dengan Karyawan: Biar Pesanan Makin Tepat

Saya sempat ngobrol sebentar dengan staf di belakang counter, dan ini beberapa insight yang menurut saya berguna:

  • Rasa lokal terlaris
    Rasa buah tropis dan beberapa rasa berbasis kopi/cokelat lokal cukup sering direkomendasikan. Katanya, tamu banyak yang sengaja datang untuk coba rasa-rasa yang “Indonesia banget” plus satu rasa klasik Italia untuk balance.
  • Boleh mix berapa rasa?
    Untuk ukuran cup tertentu, kamu bisa mix 2–3 rasa. Ini enak buat yang suka eksplor tapi tidak mau beli terlalu banyak cup.
  • Cone atau cup?
    Kalau datang dengan anak kecil, staf biasanya menyarankan cup supaya lebih aman dan tidak mudah jatuh. Cone tetap tersedia buat kamu yang suka sensasi renyah di akhir.
  • Jam antre paling sepi
    Menurut mereka, waktu yang cenderung lebih “lega” adalah sebelum jam sore prime-time (sebelum 16.00) atau setelah lewat jam makan malam ketika arus wisatawan mulai menurun.

Ngobrol sebentar seperti ini membantu banget, terutama untuk kamu yang baru pertama kali datang dan bingung mau mulai dari rasa apa.

gaya gelato ubud
pendinginan anak di Ubud

Gaya Gelato vs Gelato Secrets: Santai Aja, Dua-duanya Bisa Dicoba

Di Ubud, salah satu nama lain yang sering muncul kalau bahas gelato adalah Gelato Secrets. Banyak traveler membandingkan keduanya, tapi menurut saya keduanya punya karakter masing-masing.

Gaya Gelato:

  • Kuat di cerita penggunaan bahan lokal dan filosofi gelato artisan yang cukup detail.
  • Cocok buat kamu yang suka eksplor rasa-rasa yang terasa natural dan tidak terlalu manis.

Gelato Secrets:

  • Lebih mudah ditemui di beberapa titik pusat keramaian Ubud.
  • Pilihan rasanya juga menarik, dan bisa jadi alternatif kalau kamu lagi di sekitar area Monkey Forest dan butuh pendingin cepat.

Kalau itinerary kamu longgar, tidak ada salahnya coba dua-duanya di hari berbeda. Tapi kalau harus pilih satu untuk sore pendinginan bareng keluarga, Gaya Gelato menurut saya unggul di rasa yang halus, cerita di balik produk, dan variasi rasa lokal yang terasa diracik dengan serius.


Tips Ngadem Manis Bareng Keluarga di Gaya Gelato Ubud

Biar kunjunganmu makin maksimal, ini beberapa tips personal dari pengalaman singkat saya:

1. Datang di Jam yang Tepat

  • Untuk keluarga dengan anak kecil, saya sarankan datang di rentang 15.30–17.00. Masih sore, belum terlalu malam, dan biasanya antre belum segila prime-time.
  • Kalau kamu tipe night-owl, gelato ini juga tetap enak dinikmati malam hari setelah makan malam—tapi siap-siap antre sedikit lebih panjang.

2. Strategi Pesan Biar Nggak Nyesel

  • Mulai dari ukuran cup sedang dan mix dua rasa dulu. Kalau ternyata nagih, kamu bisa tambah satu cup lagi dengan kombinasi rasa berbeda.
  • Kalau datang rombongan, seru juga mencoba sistem “sharing”: masing-masing pilih cup berbeda lalu saling tukar satu sendok kecil.

3. Bawa Anak? Ini Catatan Pentingnya

  • Pilih cup untuk anak supaya lebih aman dan tidak gampang jatuh.
  • Pilih rasa yang tidak terlalu tajam atau asam kalau anak belum terbiasa.
  • Jangan lupa siapkan tisu basah—sudah pasti akan ada momen belepotan di sekitar mulut dan tangan.

4. Soal Parkir: Sabar adalah Kunci

  • Karena parkir terbatas, lebih enak kalau kamu datang dengan motor atau jalan kaki kalau kebetulan menginap di area yang tidak terlalu jauh.
  • Kalau tetap harus bawa mobil, anggap saja itu bagian dari petualangan kecil: drop penumpang dulu di depan, lalu pengemudi cari parkir dan menyusul.

5. Jangan Takut Tanya Staf

  • Mereka cukup informatif soal kandungan alergi (dairy, gluten, kacang, dan lain-lain), jadi jangan ragu untuk bertanya kalau kamu punya preferensi atau pantangan tertentu.
  • Tanyakan juga rasa lokal apa yang lagi mereka banggakan minggu itu—kadang ada flavor musiman yang sayang kalau terlewat.

Jadi Wajib Nggak Sih Mampir ke Gaya Gelato Ubud?

Kalau kamu lagi di Ubud dan butuh tempat pendinginan manis setelah jalan seharian, menurut saya Gaya Gelato Ubud ini layak banget masuk itinerary. Bukan cuma karena gelatonya enak, tapi juga karena:

  • Segar
    Rasa buahnya terasa ringan dan menolong banget di tengah hawa Bali yang hangat, terutama kalau kamu datang di rentang sore–malam.
  • Kreatif
    Pilihan rasa lokal kreatif mereka bikin kamu merasa sedang mencicipi sisi lain Bali dalam bentuk gelato. Ada sentuhan artisan yang terasa dari tekstur dan keseimbangan manis–segar.
  • Family–Friendly
    Ukuran cup bervariasi, staf terbiasa menghadapi keluarga dan anak-anak, dan suasana santai sehingga kamu bisa menikmati waktu jeda singkat sebelum lanjut aktivitas berikutnya.

Jadi, kalau kamu sedang menyusun list kuliner manis di Ubud, Gaya Gelato pantas dapat satu baris khusus di catatanmu. Datang di jam yang pas, pilih beberapa rasa untuk di-share, dan biarkan satu–dua cup gelato jadi cara sederhana untuk menutup hari yang panjang—dengan anak yang tenang, dan orang tua yang akhirnya bisa tersenyum lega sambil memegang sendok kecil di tangan.

Keep exploring...

Makan Siang Ikan Segar di Restoran Apung Kedisan, Kintamani

Review jujur Restoran Apung Kedisan di Kintamani: makan siang ikan segar menghadap Danau Batur, suasana sejuk, cocok untuk keluarga yang keliling Kintamani.

Jajanan Bali Pasar Ubud 2025 : Sarapan Ringan di Jaje Bali Buat Kamu dan Keluarga

Sarapan ringan dengan Jajanan Bali Pasar Ubud di Jaje Bali. Saya ceritakan rasa, suasana tradisional yang murah meriah, plus tips jam ramai 07.00–09.00 biar kamu dan anak bisa jajan nyaman.

Places to travel

Gereja Ayam bukit rhema 2024

Gereja Ayam

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 25.000,-
Wanawatu

Wanawatu

Sumberwatu, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572
Rp 50K - Rp 150K

Kedai Bukit Rhema

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 10K - Rp 100K

Related Articles

Jajanan Bali Pasar Ubud 2025 : Sarapan Ringan di Jaje Bali Buat Kamu dan Keluarga

Sarapan ringan dengan Jajanan Bali Pasar Ubud di Jaje Bali. Saya ceritakan rasa, suasana tradisional yang murah meriah, plus tips jam ramai 07.00–09.00 biar kamu dan anak bisa jajan nyaman.

Makan Siang Tenang dengan View Sawah di Teras Padi Cafe Tegallalang 2025

Teras Padi Cafe Tegallalang adalah tempat makan siang santai di Ubud dengan view sawah berundak hijau, suasana tenang, dan nyaman untuk family lunch setelah main Tegallalang Swing.

Iga Bakar Naughty Nuris Ubud: Malam Lapar Daging Setelah Tari di Puri

Review jujur iga bakar naughty nuris ubud: daging juicy, smoky, suasana seru, plus tips jam ramai, antre, parkir, dan porsi sharing buat first timer di Ubud.

Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku Ubud: Solusi Cepat Lapar Siang di Bali

Nasi ayam kedewatan bu mangku ubud adalah pilihan makan siang cepat, khas Bali, dengan sambal nendang dan lawar segar, cocok kamu singgahi di tengah city tour.

Seafood Sederhana di Warung Mami Jimbaran 2025: Fresh, Jujur, Bikin Nambah

Seafood Sederhana di Warung Mami Jimbaran—ikan segar, bumbu minimalis, rasa jujur. Cocok dinner keluarga habis Tegal Wangi: fresh, sederhana, nikmat.

Nasi Bali Warung Wardani Denpasar: Cepat, Lengkap, Lokal 2025

Nasi Bali Warung Wardani di Denpasar: porsi lengkap, sambal matah segar, servis cepat 5–10 menit. Tips jam ramai 12.00–14.00 & parkir terbatas.

Nasi Campur di Warung Bu Mi Canggu: Porsi Berbagi, Sayur Lengkap, Eksekusi Cepat

Nasi campur di Warung Bu Mi Canggu: murah, lengkap, cepat. Cocok siang–sore, antre 5–10 menit, sambal bisa pisah, porsi anak tersedia.

3 Kenikmatan Brunch Bowls Canggu di Crate Cafe: Porsi Besar, Rasa Segar, Foto Makin Cakep

Brunch bowls Canggu di Crate Cafe—porsi besar, segar, fotogenik. Tips jam ramai 09.00–11.00, parkir terbatas, waktu tunggu 10–20 menit, cocok pagi–siang.