HomeMakanan EnakMakan Siang Nasi Merah Sehat di Kintamani : Warung Nasi Merah Kintamani...

Makan Siang Nasi Merah Sehat di Kintamani : Warung Nasi Merah Kintamani 2025

Day 14 – Kintamani – siang sebelum check-out, saya berdiri di depan koper yang sudah rapi, tapi perut justru mulai protes. Masih ada sedikit waktu sebelum mobil jemputan datang, dan rasanya sayang kalau ditutup tanpa makan siang khas warga lokal. Dari rekomendasi singkat warga sekitar, saya akhirnya belok ke sebuah warung sederhana yang menjual nasi merah. Di tengah udara Kintamani yang sejuk dan jadwal perjalanan yang padat, warung ini jadi jeda kecil yang terasa pas sebelum benar-benar meninggalkan kawasan ini.

Baca Juga : Rekomendasi Wisata Di Magelang

warung nasi merah kintamani
warung nasi merah kintamani

Kenapa Saya Akhirnya Mampir ke Warung Nasi Merah Ini

Kintamani terkenal dengan view gunung dan danau, tapi di balik itu ada banyak warung kecil yang dipakai warga buat makan siang cepat. Salah satunya adalah Warung Nasi Merah Kintamani yang saya datangi ini.

Alasan pertama saya datang sederhana: butuh makan siang yang terasa lebih “ringan” tapi tetap mengenyangkan. Setelah beberapa hari berturut-turut makan lauk berkuah, gorengan, dan menu besar untuk sharing, nasi merah terdengar seperti kompromi yang masuk akal untuk tubuh.

Lokasinya tipikal warung lokal Kintamani: bangunan sederhana di tepi jalan, dekat dengan lalu lintas warga dan pekerja sekitar. Bukan tempat yang instagramable, tapi justru itu poin plusnya — Kamu bisa lihat langsung ritme makan siang orang lokal, mulai dari pegawai yang buru-buru, hingga ibu-ibu yang datang sambil ngobrol.

Kelebihan lain yang bikin saya tertarik: konsep nasi merah sehat dengan lauk rumahan. Buat Kamu yang mulai merasa “overdosis” makanan berat selama liburan, warung seperti ini bisa jadi jeda yang menenangkan.

Pengalaman Makan: Nasi Merah, Lauk Rumahan, dan Perut Puas

Dari Pesan Sampai Makanan Tersaji

Begitu masuk, saya langsung melihat etalase kaca berisi lauk rumahan: ayam suwir, tumisan sayur, sambal, mungkin juga olahan ikan tergantung hari. Sistemnya mirip warteg: Kamu pilih nasi, pilih lauk, lalu dibawakan ke meja.

Prosesnya cukup cepat. Dari pesan sampai nasi merah dengan lauk tersaji di meja, kira-kira hanya 5–10 menit. Untuk ukuran warung lokal yang melayani jam makan siang, ini cukup gesit. Cocok buat Kamu yang jadwalnya mepet sebelum check-out atau harus ke bandara.

Saya sendiri menghabiskan waktu sekitar 30–40 menit di sini — cukup buat makan santai tanpa buru-buru, tapi juga tidak terlalu lama sampai terasa dikejar waktu.

Rasa Nasi Merah dan Lauk: Sehat Doang atau Tetap Enak?

Pertanyaan klasik soal nasi merah: “Sehat sih, tapi enak nggak?”

Nasi merah di warung ini teksturnya cenderung pulen, tidak terlalu keras, dengan butiran yang masih terasa utuh ketika dikunyah. Ada sedikit rasa nutty dan aroma yang lebih “bersih” dibanding nasi putih. Bukan tipe nasi merah yang bikin Kamu kaget karena terlalu kering.

Untuk lauk, saya memilih kombinasi yang cukup aman:

  • satu lauk utama (ayam / lauk rumahan sejenis),
  • satu sayur tumis,
  • plus sambal.

Bumbunya tidak heboh, tapi cukup nendang untuk menemani nasi merah yang rasanya lebih kalem. Sambalnya bisa dibuat pedas atau sedang, tergantung pesanan. Kalau Kamu bukan penggemar pedas, tinggal minta sambal sedikit atau dipisah.

Dimakan saat siang hari, nasi merah dan lauk ini terasa pas: tidak bikin kantuk berlebihan, tapi tetap memberi energi untuk perjalanan setelahnya. Aftertaste-nya juga bersih, tidak meninggalkan rasa minyak berlebih di mulut.

Porsi Dewasa dan Porsi Anak

Satu hal yang saya perhatikan, porsi yang disajikan cukup fleksibel. Untuk orang dewasa, sepiring nasi merah dengan lauk bisa terasa cukup mengenyangkan tanpa berlebihan. Bila Kamu datang dengan anak, porsi bisa dibuat lebih kecil.

Kamu bisa minta:

  • nasi dikurangi,
  • lauk dipilih yang lebih aman (misalnya tanpa sambal, lebih banyak sayur).

Bagi keluarga yang lagi cari makan siang cepat sebelum lanjut perjalanan, fleksibilitas porsi begini sangat membantu, terutama supaya makanan tidak mubazir dan anak tetap nyaman makan.

Lihat Lokasi : Google Maps

Informasi Praktis Buat Kamu yang Mau Datang

Supaya Kamu bisa mengatur waktu dan ekspektasi, ini beberapa catatan praktis dari kunjungan saya:

warung nasi merah kintamani
warung nasi merah kintamani
  • Waktu terbaik & jam ramai
    Warung ini paling ramai di jam makan siang, sekitar 12.00–14.00. Di jam tersebut, Kamu mungkin akan melihat kursi cukup terisi, terutama oleh warga lokal dan pekerja sekitar. Kalau tidak suka suasana terlalu ramai, bisa datang sedikit sebelum jam 12 atau lewat dari jam 14 jika masih buka.
  • Parkir motor/mobil
    Untuk urusan parkir, opsinya adalah tepi jalan. Motor relatif lebih mudah diatur, sementara mobil mungkin perlu sedikit sabar mencari posisi yang tidak mengganggu lalu lintas. Buat Kamu yang bawa mobil, lebih enak kalau ada sopir yang bisa menunggu atau memilih jam yang tidak terlalu padat.
  • Durasi makan yang ideal
    Dengan sistem pilih lauk dan makan langsung, Kamu bisa selesai dalam 30–40 menit saja. Cocok banget buat Kamu yang:
    • check-out hotel siang hari,
    • punya waktu jeda sebelum menuju bandara atau kota berikutnya,
    • atau sekadar ingin makan tanpa drama antre lama.
  • Sudah berdiri sejak kapan?
    Saya tidak mendapat keterangan pasti soal tahun berdirinya. Dari obrolan singkat dan suasana yang sudah “matang” secara ritme pelanggan, kesannya warung ini bukan tempat baru seminggu dua minggu. Namun, karena tidak ada info resmi di papan nama atau menu, saya memilih untuk menuliskannya secara netral.

Ngobrol Singkat dengan Karyawan di Balik Etalase

Sebelum pulang, saya sempat ngobrol sebentar dengan salah satu karyawan yang berjaga di dekat etalase lauk. Obrolannya singkat, tapi cukup memberi gambaran cara mereka mengatur menu sehari-hari:

  • Lauk favorit pengunjung
    Lauk yang paling sering habis biasanya adalah ayam dan olahan sambal dengan lauk sederhana. Kombinasi nasi merah, lauk ayam, dan sayur jadi pesanan paling umum untuk makan siang.
  • Level pedas bisa diatur
    Soal sambal, mereka bilang tingkat kepedasan bisa disesuaikan. Kalau Kamu tidak kuat pedas, sambal bisa dipisah, dikurangi, bahkan dibuat sangat minimal. Buat pecinta pedas, tinggal bilang mau sambal yang agak lebih banyak.
  • Porsi untuk anak
    Mereka terbiasa melayani keluarga, jadi porsi anak bukan hal asing di sini. Nasi bisa dikurangi, lauk dipilih yang lebih ringan, dan sambal dihilangkan. Intinya, tinggal bilang saja di awal saat memesan.
  • Jam yang relatif lebih sepi
    Kalau Kamu ingin suasana lebih tenang, mereka menyarankan datang sebelum pukul 12.00 atau setelah jam makan siang lewat. Di rentang itu, pengunjung biasanya lebih sedikit, dan Kamu bisa makan tanpa terburu-buru.

Dibanding Warung Lokal Sekitar, Worth It Nggak?

Di sekitar Kintamani, ada banyak warung lokal lain yang juga menyajikan nasi dan lauk rumahan. Beberapa di antaranya mengandalkan nasi putih biasa, ada yang spesialis di satu jenis lauk, ada juga yang mengandalkan menu berkuah.

Keunggulan Warung Nasi Merah Kintamani ini menurut saya:

  • Fokus pada nasi merah sebagai pilihan utama, sehingga cocok untuk Kamu yang ingin opsi lebih “sehat” dibanding nasi putih biasa.
  • Rasa lauk yang tetap rumahan dan bersahabat dengan lidah orang Indonesia, tidak terlalu eksperimental.
  • Proses saji relatif cepat, cocok buat Kamu yang sedang berpacu dengan jam check-out.

Sementara warung lokal lain di sekitar mungkin unggul di:

  • variasi jenis lauk tertentu,
  • atau kedekatan dengan titik wisata tertentu.

Menurut saya, kalau Kamu lagi berada di Kintamani dan ingin makan siang praktis yang sedikit lebih berpihak ke tubuh (tanpa harus ke kafe besar atau resto mahal), warung ini layak masuk short list.

Baca Juga : Ngopi Santai di Black Lava Coffee Kintamani: Kopi & Roti Setelah Tur Lava Hitam 2025

Tips Kunjungan Biar Makan Siang Kamu Makin Lancar

Supaya pengalaman Kamu di Warung Nasi Merah Kintamani lebih mulus, beberapa tips ini bisa Kamu pertimbangkan:

  1. Datang sebelum jam 12 siang
    Kalau bisa, atur jadwal check-out dan perjalanan sehingga Kamu punya waktu makan sekitar jam 11.00–12.00. Di jam ini, warung biasanya belum terlalu penuh, tapi pilihan lauk masih banyak.
  2. Pikirkan dulu kombinasi lauk yang Kamu mau
    Karena sistemnya pilih di depan etalase, enak kalau Kamu sudah punya kira-kira gambaran: mau lauk utama apa, perlu sayur atau tidak, dan seberapa pedas sambal yang Kamu sanggupi. Ini bikin proses pesanan lebih cepat dan mengurangi rasa bingung di depan etalase.
  3. Sampaikan preferensi pedas sejak awal
    Kalau Kamu kurang tahan pedas, dari awal bilang saja ingin sambal sedikit atau dipisah. Ini lebih mudah buat mereka menyiapkan piring Kamu, dan Kamu tidak perlu sibuk memisahkan sambal di meja.
  4. Bawa anak? Minta porsi khusus
    Kalau datang dengan anak, Kamu bisa minta porsi nasi lebih sedikit dan lauk yang lebih aman, misalnya tanpa sambal dan tanpa bumbu terlalu tajam. Dengan begitu, anak tetap bisa makan menu yang sama dengan orang dewasa, tapi dalam versi lebih lembut.
  5. Perhatikan posisi parkir
    Karena parkir hanya tersedia di tepi jalan, usahakan parkir di titik yang tidak mengganggu kendaraan lain. Kalau Kamu bawa mobil, akan lebih nyaman jika ada satu orang dewasa yang turun dulu untuk memesan, sementara pengemudi fokus mengamankan posisi kendaraan.
  6. Siapkan uang tunai
    Warung lokal seperti ini sering kali masih mengandalkan pembayaran tunai. Lebih aman kalau Kamu siap dengan uang pas atau pecahan kecil, supaya transaksi berjalan cepat.

Jadi Wajib Gak Nih Makan di Warung Nasi Merah Kintamani?

Kalau Kamu mencari tempat makan dengan pemandangan spektakuler, dekor cantik, dan spot foto di setiap sudut, warung ini memang bukan jawabannya. Tapi kalau Kamu butuh makan siang yang sehat, cepat, dan murah sebelum meninggalkan Kintamani, menurut saya Warung Nasi Merah Kintamani ini layak Kamu pertimbangkan.

Nasi merahnya memberikan rasa kenyang yang terasa lebih ringan, lauk rumahan membuat lidah tetap nyaman, dan waktu tunggunya yang singkat sangat membantu di tengah jadwal perjalanan yang padat. Ditambah lagi, Kamu bisa melihat langsung bagaimana warga lokal menikmati makan siang mereka — sesuatu yang sering luput kalau kita hanya berkutat di kafe atau resto besar.

Jadi, buat Day 14 – Kintamani – siang sebelum check-out, saya pribadi merasa singgah di warung ini adalah keputusan yang tepat. Layak dicoba, terutama kalau tiga hal ini penting buat Kamu:

  • mau makan lebih sehat dengan nasi merah,
  • butuh saji yang cepat,
  • dan tetap mencari harga yang murah dan masuk akal.

Kalau suatu hari Kamu kembali ke Kintamani dan butuh makan siang praktis, warung semacam ini bisa jadi penyelamat di sela-sela koper dan jadwal perjalanan.

Keep exploring...

Ngopi Pagi di Ritatkala Cafe Kintamani: Coffee Roastery dengan View Sunrise Batur 2025

Ngopi pagi di ritatkala cafe kintamani, coffee roastery dengan view sunrise Gunung Batur, cocok buat Kamu yang cari ngopi ringan, camilan, dan suasana tenang di Kintamani Bali.

Es Daluman dan Jaja Bali, Dessert Tradisional Penutup Trip di Kintamani 2025

Es daluman Kintamani dan jaja Bali di warung desa ini cocok buat penutup sore: manisnya pas, segar, dan tetap tradisional, dengan harga ramah dan suasana lokal santai.

Places to travel

Gereja Ayam bukit rhema 2024

Gereja Ayam

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 25.000,-
Wanawatu

Wanawatu

Sumberwatu, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572
Rp 50K - Rp 150K

Kedai Bukit Rhema

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 10K - Rp 100K

Related Articles

Ngopi Pagi di Ritatkala Cafe Kintamani: Coffee Roastery dengan View Sunrise Batur 2025

Ngopi pagi di ritatkala cafe kintamani, coffee roastery dengan view sunrise Gunung Batur, cocok buat Kamu yang cari ngopi ringan, camilan, dan suasana tenang di Kintamani Bali.

Es Daluman dan Jaja Bali, Dessert Tradisional Penutup Trip di Kintamani 2025

Es daluman Kintamani dan jaja Bali di warung desa ini cocok buat penutup sore: manisnya pas, segar, dan tetap tradisional, dengan harga ramah dan suasana lokal santai.

Ngopi Santai di Black Lava Coffee Kintamani: Kopi & Roti Setelah Tur Lava Hitam 2025

Day 14 – Kintamani: Setelah Tur Lava Hitam, Ngopi Dulu DongDay 14 – Kintamani...

Resto Hot Spring Toya Devasya: Makan Keluarga Setelah Berendam di Kintamani

Resto hot spring Toya Devasya jadi tempat makan keluarga setelah berendam di Kintamani, dengan pilihan menu Indonesia, Chinese, dan Italian Western yang praktis untuk siang–sore.

Sarapan Panjang di Lakeview Hotel & Restaurant Kintamani: Resto View Buat Nikmatin Kaldera

Lakeview Hotel & Restaurant Kintamani cocok buat kamu yang mau sarapan panjang dengan view kaldera Batur. Ada pilihan menu ringan, kopi hangat, parkir luas, plus suasana tenang untuk santai pagi–siang.

Buffet View di Batur Sari Restaurant: Makan Siang Keluarga Super Praktis Anti Ribet 2025

Day 12 – Kintamani – siang itu saya datang bersama rombongan keluarga yang lumayan...

Paperhills Kintamani Kafe View Rooftop dengan Kabut Tipis : Menikmati Brunch Santai 2025

Day 12 – Kintamani – Brunch setelah trekking ringan jadi momen saya melambatkan langkah...

Kafe View dengan Danau & Gunung : Ngopi Sore di El Lago Kintamani 2025

Ngopi sore di El Lago Kintamani setelah trip black lava jeep, menikmati kafe view dengan pemandangan danau dan gunung, camilan manis, serta suasana santai yang pas untuk menutup hari di Kintamani.