HomeBlogTravelSarapan di Montana Del Cafe Kintamani dengan View Batur dan Kabut Tipis

Sarapan di Montana Del Cafe Kintamani dengan View Batur dan Kabut Tipis

Day 11 – Kintamani – Check-in The Ayu Kintamani Villas, habis sunrise point.
Begitu turun dari mobil, udara dingin langsung menyapa, sisa rasa ngantuk dari sunrise tour masih terasa, tapi perut mulai minta kompromi. Saya dan keluarga memutuskan mencari sarapan ringan sambil menghangatkan badan… dan tentu saja sambil foto. Pilihan jatuh ke Montana Del Cafe Kintamani, kafe view yang sedang hits dengan latar langsung ke Gunung Batur dan kabut yang pelan-pelan naik dari lembah.

Kenapa Akhirnya Mampir ke Montana Del Cafe Kintamani?

Kintamani selalu identik dengan dua hal: dingin dan pemandangan yang bikin kamu ingin diam sejenak. Setelah check-in di The Ayu Kintamani Villas, saya ingin cari tempat yang bisa menjembatani dua kebutuhan: sarapan ringan dan spot foto yang “sekali duduk dapat banyak” untuk dokumentasi perjalanan.

Montana Del Cafe ini sudah sering lewat di feed media sosial, identik dengan bangunan putih bersih, kaca besar, dan balkon yang menghadap langsung ke Gunung Batur. Ditambah lagi, kabut tipis yang sering muncul di pagi hari membuat suasana terasa dramatis tanpa perlu filter berlebihan. Dari sisi travel blogger, ini ideal: Kamu bisa dapat bahan cerita, foto, dan pengalaman makan dalam satu tempat.

Saya juga tertarik mencoba suasana kafe yang katanya cukup nyaman untuk duduk agak lama. Walaupun parkir motor dan mobil di area ini tergolong terbatas, lokasinya strategis di jalur wisata Kintamani, jadi masih cukup manageable kalau Kamu datang di waktu yang tepat. Target saya sederhana: duduk menghadap gunung, pesan sesuatu yang ringan, dan menikmati pagi sebelum lanjut eksplorasi.

Lihat Lokasi : Googlemaps

Pengalaman Makan Pagi di Montana Del Cafe Kintamani

Pesan–Tunggu–Saji: Mengisi Pagi dengan Tenang di Montana Del Cafe Kintamani

Begitu masuk, kamu akan disambut interior didominasi warna terang dan kaca lebar. Suasana terasa lapang, tapi tetap hangat. Saya memilih meja dekat area balkon supaya mudah mengambil foto dengan latar Gunung Batur dan kabut.

Proses pesan di kasir cukup jelas: lihat menu, tentukan makanan dan minuman, bayar, lalu kembali ke meja dengan nomor pesanan. Waktu menunggu di rentang sekitar 10–20 menit, cukup wajar mengingat jam 09.00–11.00 adalah jam paling ramai untuk sarapan dan brunch di sini. Selama menunggu, saya sudah bisa mulai ambil beberapa foto suasana dan view di luar.

Montana Del Cafe ini menurut saya paling pas dinikmati pada pagi hari. Udara masih sejuk, cahaya matahari mulai naik tapi belum terlalu terik, dan kabut yang tersisa memberi lapisan tekstur di lembah. Untuk Kamu yang senang foto, kombinasi cahaya pagi dan view seperti ini terasa ideal.

Rasa dan Tekstur di Montana Del Cafe Kintamani

Saya memilih menu yang sifatnya sarapan ringan: roti atau pastry dengan tambahan protein, plus minuman hangat. Di Kintamani yang dingin, sesuatu yang tidak terlalu berat tapi tetap mengisi itu penting.

Secara rasa, menu sarapan ringan di sini cenderung aman: tidak terlalu eksperimental, tapi cukup rapi di plating sehingga nyaman difoto. Tekstur roti yang saya pesan cukup lembut, tidak kering, dan mudah dinikmati sambil ngobrol santai. Untuk minuman, kopi dan cokelat panas menjadi kombinasi ideal di suhu seperti ini; ada aftertaste hangat yang bertahan beberapa saat di tenggorokan dan cukup membantu mengembalikan energi setelah aktivitas sunrise.

Porsi yang saya dapat tidak terlalu besar, tapi untuk konteks “sarapan setelah jalan pagi” itu sudah pas. Kamu yang tipe lapar besar mungkin bisa menambah satu menu lagi untuk dibagi bersama. Yang jelas, Montana Del Cafe lebih terasa sebagai kafe view yang sekaligus menyajikan makanan ringan–menengah, bukan tempat untuk makan besar ala restoran keluarga.

montana del cafe kintamani
montana del cafe kintamani

Baca Juga : Makan Siang Ikan Segar di Restoran Apung Kedisan, Kintamani

Suasana di Montana Del Cafe Kintamani : Antara Riuh dan Tenang

Karena jam 09.00–11.00 adalah jam ramai, jangan berharap suasana benar-benar sepi. Akan ada suara kamera, obrolan pelan, dan kadang antrean kecil untuk spot foto tertentu. Namun, layout ruang yang cukup lega membuat suasana tidak terasa sesak.

Di beberapa sudut, Kamu bisa menemukan area yang lebih tenang untuk sekadar duduk menghadap jendela, menyesap minuman, dan menikmati siluet Gunung Batur. Kabut yang bergerak pelan di lembah menjadi hiburan visual tersendiri, terutama kalau Kamu datang setelah sunrise tour seperti saya.

Informasi Praktis tentang Montana Del Cafe Kintamani

Supaya pengalamanmu lebih nyaman, beberapa hal ini perlu Kamu pertimbangkan sebelum singgah:

  • Waktu terbaik datang: pagi hari, terutama sekitar pukul 08.00–10.00. Di jam ini, kabut masih sering muncul dan cahaya matahari masih lembut. Namun, mulai pukul 09.00–11.00 biasanya kafe sudah cukup ramai.
  • Jam ramai: sesuai pengamatan dan data, puncak keramaian ada di rentang 09.00–11.00. Kalau Kamu kurang suka kerumunan, bisa datang sedikit lebih awal.
  • Parkir motor/mobil: area parkir di sekitar kafe tergolong terbatas. Saat ramai, Kamu mungkin perlu sedikit bersabar untuk mendapatkan slot parkir yang nyaman.
  • Sejak kapan berdiri: Montana Del Cafe ini termasuk kafe generasi baru di Kintamani, kira-kira mulai ramai sejak sekitar tahun 2020. Jadi, nuansa bangunan dan konsep visualnya masih terasa modern dan kekinian.

Durasi ideal untuk singgah di sini menurut saya sekitar 45–60 menit. Cukup untuk pesan makanan, menikmati minuman, ambil beberapa foto, dan duduk sebentar sebelum lanjut perjalanan berikutnya.

montana del cafe kintamani
montana del cafe kintamani

Ngobrol Singkat dengan Karyawan Montana Del Cafe Kintamani : Antara Sibuk dan Sigap

Awalnya saya menyiapkan beberapa pertanyaan untuk karyawan: mulai dari menu favorit, rekomendasi spot foto, sampai cara mereka mengatur alur tamu di jam ramai. Tapi, realitanya, pagi itu kafe sedang sangat sibuk.

Alih-alih memaksa mengobrol panjang, saya memilih mengamati dari jauh. Dari situ, ada beberapa hal yang bisa saya garis bawahi:

  • Karyawan terlihat fokus mengatur alur tamu. Mereka cukup sigap mengarahkan tamu ke meja yang kosong.
  • Pelayanan tetap dijaga walau ramai. Walaupun antrian pesanan cukup panjang, makanan dan minuman sampai ke meja dalam rentang waktu 10–20 menit.
  • Komunikasi singkat, tapi jelas. Informasi terkait pesanan, nomor meja, dan alur ambil tempat disampaikan secara cepat tanpa bertele-tele.
  • Ruang untuk ngobrol panjang hampir tidak ada. Di jam ramai seperti pagi itu, karyawan lebih banyak bergerak daripada punya waktu untuk diskusi santai.

Buat saya sebagai pengunjung, situasi ini bisa dimaklumi. Justru ini menjadi pengingat bahwa kalau Kamu ingin bertanya lebih detail soal menu atau spot terbaik, sebaiknya datang di jam yang lebih lengang.

Montana Del Cafe vs Paperhills: Pilih yang Mana?

Di jalur Kintamani, nama Paperhills sering muncul sebagai kafe view lain yang sama-sama menghadap Gunung Batur. Keduanya punya basis konsep mirip: kafe dengan pemandangan gunung, suasana sejuk, dan spot foto yang fotogenik.

Montana Del Cafe menurut saya terasa:

  • Lebih dominan dengan nuansa putih dan kaca, memberi kesan bersih dan terang.
  • Cocok untuk Kamu yang suka interior terang dengan komposisi foto yang minimalis.
  • Suasana “sarapan ringan sambil foto” terasa kuat, terutama di area balkon dan sudut yang menghadap langsung ke gunung.

Sementara Paperhills (dari pengalaman dan referensi perjalanan lain) sering digambarkan dengan:

  • Nuansa “summer paradise” dengan sentuhan ala beach club di pegunungan.
  • Lebih banyak elemen dekor yang mengingatkan pada area santai ala daybed dan spot foto berlapis.

Bukan soal mana yang lebih baik, tapi soal gaya yang Kamu cari. Kalau Kamu ingin suasana yang terasa seperti “kafe di atas awan” dengan interior simple dan bersih, Montana Del Cafe bisa jadi pilihan pertama. Jika Kamu lebih suka suasana yang terasa seperti mini beach club dengan banyak elemen santai, Paperhills mungkin lebih cocok.

Untuk itinerary yang padat, Kamu bahkan bisa menggabungkan keduanya di hari yang sama: sarapan di Montana Del Cafe, lalu coffee stop atau sesi foto tambahan di kafe lain seperti Paperhills.

montana del cafe kintamani
montana del cafe kintamani

Tips Kunjungan ke Montana Del Cafe Kintamani : Biar Sarapanmu di Kintamani Lebih Maksimal

Supaya pengalaman Kamu di Montana Del Cafe berjalan mulus, beberapa tips ini bisa jadi pegangan:

1. Datang Lebih Pagi dari Jam Ramai

Kalau memungkinkan, arahkan kedatangan sekitar pukul 08.00–09.00. Cahaya masih bagus untuk foto, kabut sering masih terlihat, dan antrian belum terlalu padat. Kamu punya waktu lebih leluasa untuk memilih meja dengan view terbaik.

2. Siapkan Outfit yang Nyaman tapi Fotogenik

Udara Kintamani cukup dingin, terutama setelah sunrise. Bawa outer atau jaket tipis yang tetap enak difoto. Pilih warna yang kontras dengan latar hijau dan abu-abu pegunungan—misalnya putih, krem, atau warna-warna pastel lembut.

3. Perhatikan Minimum Order dan Durasi Duduk

Seperti banyak kafe view populer lainnya, biasanya ada kebijakan minimum order per orang atau per meja, terutama untuk spot tertentu yang sangat diminati untuk foto. Sebelum duduk, tidak ada salahnya Kamu memastikan aturan ini ke staf di depan supaya tidak kaget saat membayar.

Untuk menjaga sirkulasi tamu, ada juga kemungkinan durasi kunjungan diatur ketika kafe sedang penuh. Kalau Kamu tipe yang suka duduk lama, pilih jam yang lebih sepi.

4. Pilih Menu yang Fotogenik Sekaligus Kamu Suka

Dengan background Gunung Batur dan hamparan hijau di kejauhan, makanan dan minuman yang Kamu pesan otomatis ikut masuk frame. Pilih menu yang plating-nya menarik, punya warna kontras, tapi tetap sesuai selera—misalnya kombinasi pastry dengan buah segar atau minuman dengan garnish sederhana.

Tujuannya bukan sekadar “cantik di foto” tapi juga tetap Kamu nikmati sampai habis. Foto boleh duluan, tapi jangan lupa disantap.

5. Bawa Anak? Bisa, Tapi Tetap Awasi

Untuk Kamu yang bepergian bersama keluarga, Montana Del Cafe ini masih cukup ramah anak selama Kamu tetap mengawasi. Area balkon dan beberapa spot foto berada dekat tepi, jadi pastikan anak tidak berlari terlalu dekat pembatas. Pilih meja yang sedikit lebih ke dalam jika Kamu ingin duduk lebih tenang bersama anak.

6. Siap untuk Sedikit Menunggu

Karena jam ramai 09.00–11.00, wajar kalau ada sedikit antrean saat memesan atau menunggu pesanan datang. Gunakan waktu tunggu untuk eksplor sudut foto di area luar, tapi tetap perhatikan nomor meja dan antrian di bar agar tidak tertinggal saat pesanan dipanggil.

Jadi Wajib Singgah ke Montana Del Cafe Gak Nih?

Kalau Kamu sedang menyusun itinerary Kintamani, menurut saya Montana Del Cafe ini layak banget dimasukkan sebagai salah satu stop penting, terutama di hari ketika Kamu baru selesai aktivitas sunrise di sekitar Batur.

Tiga hal yang membuat tempat ini menonjol:

  1. Menu paling fotogenik sekaligus nyaman untuk sarapan ringan. Bukan tipe sarapan berat, tapi cukup mengisi perut dan enak diajak pelan-pelan sambil menikmati pagi.
  2. Spot foto dengan latar Gunung Batur dan kabut yang mudah diakses. Kamu tidak perlu naik turun jauh; cukup pilih meja yang tepat dan sedikit sabar menunggu momen cahaya bagus.
  3. Kebijakan minimum order dan potensi reservasi yang perlu Kamu perhatikan. Ini penting untuk Kamu yang datang rombongan atau ingin duduk di area tertentu yang populer.

Jadi, kalau Kamu mencari kafe view di Kintamani untuk sarapan ringan sambil foto setelah check-in di sekitar The Ayu Kintamani Villas, Montana Del Cafe adalah pilihan yang layak Kamu singgahi. Bukan sekadar tempat minum kopi, tapi juga jeda tenang di tengah perjalananmu menjelajahi sisi sejuk Bali.


Keep exploring...

Makan Siang Ikan Segar di Restoran Apung Kedisan, Kintamani

Review jujur Restoran Apung Kedisan di Kintamani: makan siang ikan segar menghadap Danau Batur, suasana sejuk, cocok untuk keluarga yang keliling Kintamani.

Jajanan Bali Pasar Ubud 2025 : Sarapan Ringan di Jaje Bali Buat Kamu dan Keluarga

Sarapan ringan dengan Jajanan Bali Pasar Ubud di Jaje Bali. Saya ceritakan rasa, suasana tradisional yang murah meriah, plus tips jam ramai 07.00–09.00 biar kamu dan anak bisa jajan nyaman.

Places to travel

Gereja Ayam bukit rhema 2024

Gereja Ayam

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 25.000,-
Wanawatu

Wanawatu

Sumberwatu, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572
Rp 50K - Rp 150K

Kedai Bukit Rhema

Bukit Rhema Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Rp 10K - Rp 100K

Related Articles

Makan Siang Ikan Segar di Restoran Apung Kedisan, Kintamani

Review jujur Restoran Apung Kedisan di Kintamani: makan siang ikan segar menghadap Danau Batur, suasana sejuk, cocok untuk keluarga yang keliling Kintamani.

Jajanan Bali Pasar Ubud 2025 : Sarapan Ringan di Jaje Bali Buat Kamu dan Keluarga

Sarapan ringan dengan Jajanan Bali Pasar Ubud di Jaje Bali. Saya ceritakan rasa, suasana tradisional yang murah meriah, plus tips jam ramai 07.00–09.00 biar kamu dan anak bisa jajan nyaman.

Ngopi Santai di Bali Pulina: Wisata Kopi & Agrowisata di Tegallalang

Review santai Bali Pulina di Tegallalang: wisata kopi, tasting flight, dan agrowisata dengan view hijau. Tips waktu kunjung pagi–siang biar pengalaman maksimal.

Dinner Tenang di Casa Luna Ubud, Resto Ikonik dengan Sentuhan Bali Modern

Casa Luna Ubud, resto ikonik dengan masakan Bali modern dan suasana tenang untuk dinner keluarga atau pasangan, plus tips waktu kunjung dan menu andalan.

Laka Leke Garden Ubud: Restoran Keluarga dengan Taman Luas dan Pertunjukan Tari Bali

Laka Leke Garden Ubud, restoran keluarga dekat Monkey Forest dengan taman luas, menu variatif, dan pertunjukan tari Bali seru untuk dinner malam.

Warung Biah Biah Ubud: Warung Lokal Bali Buat Kamu yang Suka Coba Banyak Menu Kecil

Warung Biah Biah Ubud jadi pilihan warung lokal malam hari dengan small plates Bali variatif, harga ramah, dan suasana ramai, pas buat kamu yang suka coba banyak menu.

Makan Siang Cepat di Warung Babi Guling Gung Cung, Ubud

Day 7 – Ubud – makan siang cepat di tengah kota. Saat itu saya...

Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku Ubud: Solusi Cepat Lapar Siang di Bali

Nasi ayam kedewatan bu mangku ubud adalah pilihan makan siang cepat, khas Bali, dengan sambal nendang dan lawar segar, cocok kamu singgahi di tengah city tour.