Day 4 – Kuta, Mampir ke Babi Guling Candra Denpasar setelah Pasar
Siang itu saya jalan dari Kuta, mampir ke Denpasar setelah belanja kecil di pasar. Perut lagi “lapar sedang”—cukup butuh satu porsi serius, bukan icip-icip. Pilihan jatuh ke Babi Guling Candra, tempat klasik yang sudah lama saya dengar konsistensinya. Begitu turun mobil, aroma bumbu panggang langsung menyambut; ada rasa “ini dia” yang bikin langkah mantap ke meja pesanan.
Kenapa Saya Datang
Saya mencari versi “klasik” yang eksekusinya rapi: porsi komplit, bumbu menyatu, dan kulit babi yang renyahnya pas. Di Denpasar, tempat ini sering disebut-sebut karena konsistensi rasa dan isiannya yang lengkap. Selain itu, area parkirnya luas untuk pelanggan—enak kalau datang bareng keluarga. Harapannya sederhana: makan siang yang tegas, tidak kebanyakan gimmick, dan pulang dengan kesan mantap.
Pengalaman Makan: Rasa, Tekstur, dan Alur Saji
Pertama Disajikan: Porsi Komplet yang Rapi
Satu porsi komplit datang di atas nasi hangat dengan tataan rapi: daging, lawar, sayur, sate, dan kulit. Potongan dagingnya empuk—ada bagian juicy yang aromanya keluar dari bumbu base genep, berpadu sedikit smokey dari proses panggang. Lawarnya segar, tidak terlalu “berminyak”; memberi kontras renyah-lembut yang menyenangkan saat bertemu nasi. Sate babinya manis-gurih, beraroma panggang bersih tanpa jejak gosong. Kulitnya—ini bagian yang ditunggu—berbunyi kriuk saat digigit, tipis, dan tidak getir.
Baca juga : Pie Susu Asli Enaaak Denpasar 2025: Camilan Legit Buat Dibawa Pulang

Rasa dan Aftertaste
Gigitan pertama terasa dominan gurih-rempah dengan hentakan pedas yang bisa diatur (sambal terpisah). Aftertaste-nya bersih—tidak meninggalkan minyak berat di langit-langit mulut. Saya meneguk es teh tawar, lalu lanjut suap berikutnya, masih konsisten nyaman di lidah. Untuk makan siang, ini tipe porsi yang “tegas tapi terukur”: bikin puas tanpa bikin letoy.
Alur Pesan–Tunggu–Saji
Datang siang (memang paling enak dimakan saat siang), saya mengantre sebentar dan memilih porsi komplit. Dari pesan sampai saji butuh sekitar 10–15 menit. Alurnya jelas: antre, bayar, ambil nomor, duduk, dan tak lama kemudian porsi mendarat di meja. Dalam 35–45 menit, seluruh sesi makan—dari duduk, motret cepat untuk dokumentasi, hingga suapan terakhir—kelar tanpa drama.
Informasi Praktis
- Jam ramai: 11.00–14.00 (arus makan siang; antre wajar, tapi bergerak).
- Parkir motor/mobil: Luas (khusus pelanggan)—nilai plus kalau bawa rombongan/familia.
- Sudah berdiri sejak: ±1980-an (wajar kalau banyak penggemar lintas generasi).
- Waktu tunggu: 10–15 menit pada jam sibuk (kadang lebih cepat di awal jam buka).
Lihat lokasi : Googlemaps
Ngobrol Singkat dengan Karyawan
- Kulit renyah jam berapa? Umumnya paling “nendang” di rentang 11.00–13.00, saat batch panggangan baru keluar.
- Pedas terpisah bisa? Bisa. Sambal disajikan terpisah, jadi mudah atur level pedas.
- Porsi anak ada? Ada opsi nasi setengah atau minta bumbu lebih mild; tinggal sampaikan ke kasir.
- Metode bayar: Tunai, kartu, dan dompet digital umumnya tersedia—praktis buat tamu luar kota.

Komparasi Ringkas
Kalau dibandingkan Babi Guling Pak Malen, Candra terasa menonjol pada porsi komplit yang rapi dan konsistensi rasa di tiap elemen. Pak Malen di sisi lain kerap dikenal dengan karakter sambal yang lebih “nendang” dan antrian yang padat di jam tertentu. Soal parkir, Candra unggul berkat area yang lebih lapang untuk pelanggan—penting kalau datang bawa mobil keluarga. Intinya, dua-duanya punya penggemar masing-masing; pilihan tinggal kembali ke preferensi pedas dan prioritas kenyamanan.
Tips Kunjungan
- Datang lebih awal (sekitar 11.00) untuk potensi kulit paling renyah dan antre lebih singkat.
- Minta sambal terpisah agar level pedas bisa diatur per suap—nyaman buat keluarga.
- Strategi pesan: porsi komplit untuk pengalaman penuh; tambahkan sate bila suka manis-gurih panggang.
- Bawa anak? Pilih nasi setengah dan bumbu mild; simpan sambal untuk pendamping dewasa.
- Berkendara mobil? Manfaatkan parkir luas pelanggan; tetap sabar saat jam puncak makan siang.
- Waktu ideal duduk: alokasikan 35–45 menit untuk makan santai plus sedikit waktu dokumentasi foto.
Jadi Wajib gak Nih?
Wajib — (legenda, lengkap, mantap). Usianya yang panjang (±1980-an) terasa pada cara bumbu menyatu dan komposisi porsi yang tidak asal penuh. Kulit renyah, daging empuk, lawar segar, dan sate yang rapi menjadikan satu piring ini berimbang. Dengan parkir yang lega dan sambal terpisah, tempat ini juga ramah keluarga. Kalau kamu mencari makan siang “klasik Bali” dengan rasa yang konsisten, Babi Guling Candra adalah jawaban yang aman sekaligus memuaskan.



